Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dengan penuh antusias, Selasa (12/3/2019), Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko, melakukan panen raya di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara. Bersama relawan Jokowi-Ma'ruf (Projo Sumut) dan pimpinan sejumlah OPD Pemkab Batubara.
Dengan menggunakan arit Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan memotong batang padi dengan buah yang sudah matang. Dilanjutkan dengan dialog bersama kurang lebih seribu petani persis di areal persawahan.
Kepada para petani serta penangkar benih padi mantan Panglima TNI tersebut menekankan agar bertani tidak hanya sekedar bisa hidup. Tetapi harus menjadi kaya. Sejumlah kiat diungkapkannya agar petani menjadi kaya.
Yang pertama, menjaga kondisi tanah agar tetap baik. Sedapat mungkin penggunaan pestisida dihindari. Beralih pada pertanian organik. Katanya, tanah yang baik adalah yang tidak dikelilingi kodok, ular dan tikus. Dengan demikian ekosistem lahan persawahan membaik.
Kedua, ujarnya, penggunaan bibit padi yang unggul. Yang tingkat produktivitasnya tinggi. Dalam kaitan itu Moeldoko memperkenalkan dua varietas bibit padi yakni M400 dan M70D. Masing-masing jenis bibit tersebut bisa dipanen dalam waktu 90 dan 70 hari dengan volume produksi 9-10,6 ton per hektar.
"Kami sudah mencoba menanamnya di lahan seluas 8.000 Ha. Dengan harga per-Kg Rp 4.000, setiap hektar petani dapat Rp 36 juta per-Ha. Jika harga pokok produksi Rp 15 juta, setiap bulannya petani memperoleh margin Rp 7 juta. Jadi petani harus kaya," kata Moeldoko didampingi perwakilan penangkar Ramces Simbolon kepada wartawan seusai dialog dengan petani.
Yang ketiga, mendorong petani menggunakan teknologi pertanian yang modern. Untuk itu para petani akan terus dikirim keluar negeri, seperti Thailand dan Taiwan, belajar tentang teknologi pertanian yang diterapkan disana.
"Dari Thailand baru saja pulang, dalam waktu dekat akan kita kirim lagi ke Taiwan. Melalui HKTI akan kita pilih anak-anak muda yang bagus, termasuk dari Batubara, untuk kita kirim kesana," tegas Moeldoko.
Yang berikutnya adalah subsidi di belakang. Yakni subsidi terhadap harga padi pada masa panen. Di-hedging sehingga petani tidak menanggung kerugian akibat harga pasar yang anjlok saat musim panen.
"Soal subsidi di masa panen ini terus kita suarakan agar direalisasikan pemerintah," tutur Moeldoko yang belum lama ini ditabalkan menjadi marga Hasibuan.