Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Wabah rabies tengah menyebar di Kabupaten Dairi. Sejauh ini sejumlah korban akibat gigitan anjing yang terjangkit ditemukan setidaknya di dua kecamatan, Sitinjo dan Sidikalang. Di Sitinjo, 4 orang warga digigit anjing dan terjangkit rabies.
"Satu di antara korban itu meninggal dunia (marga Padang) sekitar dua minggu lalu," ujar Wakil Ketua DPRD Dairi, Benpa Nababan kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (20/3/2019),
Untuk pengobatan terhadap korban terkena gigitan, baru satu orang yang telah disuntik anti rabies. Karena kekosongan obat dua lainnya belum diobati. Tidak tersedia obat anti rabies yang mencukupi di Dinas Kesehatan atau RS Sidikalang.
Terang Benpa yang berasal dari PDI Perjuangan, pihak Dinas Kesehatan sudah mencoba menghubungi Dinas Kesehatan provinsi agar mendapat bantuan pasokan obat. Akan tetapi belum terealisasi.
"Obat anti rabies terbilang mahal, satu kali suntik biayanya Rp 350.000. Korban yang tergigit anjing yang terjangkit setidaknya harus disuntik sebanyak empat kali agar bisa sembuh," ungkapnya.
Dijelaskannya, sesungguhnya upaya penanggulangan wabah rabies sudah dimasukkan dalam program di APBD Dairi tahun 2019. Karena sedang dalam transisi kepala daerah (bupati), kemungkinan dananya belum bisa dikeluarkan. Program tersebut adalah berupa pemberian vaksin (obat) guna mencegah anjing terjangkit rabies.
"Diminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bertindak cepat membantu penanggulangan bahaya rabies di Dairi. Obat anti rabies yang ada di Dinas Kesehatan Sumut kami harap segera diberikan ke Dairi agar korban gigitan anjing tertanganinya," tegas Benpa.