Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Chairman Sony Kazuo Hirai baru saja mengumumkan pensiun dari perusahan yang telah dinaunginya selama 35 tahun.
Sosok Kazou cukup berjasa mengawal Sony melalui masa-masa sulit selama lima tahun terakhir. Dia diangkat menjadi CEO dan President Sony pada 2012 tidala setelah perusahaan asal Jepang itu kehilangan USD 6,4 miliar pada 2011.
Setelah memangkas biaya dan memfokuskan kembali bisnis pada game dan imaging, dia membawa Sony kembali untung dengan menghasilkan USD 6,7 miliar pada tahun fiskal 2017.
Namun tidak lama dari itu Kazou mengundurkan dari dari kursi CEO. Ia menyerahkan segala kendali ke Kenichiro Yoshida yang menjawab sebagai CFO Sony.
"Sejak menyerahkan tongkat kepemimpinan CEO ke Yoshida-san April lalu, sebagai Chariman Sony, saya memiliki kesempatan untuk memastikan transisi yang lancar dan memberikan dukungan kepada manajemen Sony," kaya Kazou.
"Saya yakin bahwa semua orang di Sony sepenuhnya selaras di bawah kepemimpinan Yoshida-san yang kuat, dan siap untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi Sony. Karena itu, saya telah memutuskan untuk cabut dari Sony, yang telah menjadi bagian dari hidup saya untuk 35 tahun terakhir. Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih paling hangat kepada semua karyawan dan pemangku kepentingan yang telah mendukung saya selama perjalanan ini,' ujarnya.
Kazuo akan pensiun sebagai chairman pada 18 Juni mendatang, tapi dirinya masih akan berperan sebagai penasihat senior bila diperlukan.
"Hirai-san dan aku telah mengerjakan reformasi manajemen bersama sejak Desember 2013," kata Yoshida. "Kendati dia akan pensiun dari chairman dan dewan direksi, kami menantikan dukungan yang berkelanjutan untuk manajemen Sony yang mencakup berbagai bisnis yang beragam".
Kazuo bergabung dengan Sony pada 1984. Kariernya dimulai dari divisi musik hingga akhirnya memimpin bisnis Game. Pada 2012 dia diangkat menjadi CEO Sony menggantikan Howard Stringer.
Tak lama setelah itu, Sony meluncurkan Playstation 4. Konsol ini berhasil terjual hampir 100 juta unit, ini menjadikannya mesin uang terbesar bagi perusahaan sejauh ini.
Kesuksesan berlanjut setahun 2013, Sony merilis kamera mirrorless full-frame pertama diikuti dengan meroketnya bisnis image sensor.
Tapi kiprah Kazuo tidak bisa dibilang sempurna. Kendati sukses pada image sensor dan game, dia tak mampu melakukan hal serupa di bisnis ponsel Sony.
Bukan untung, divisi ponsel Sony terus kehilangan uang. Hingga akhirnya Sony menyatukan divisi mobilenya dengan televisi, audio dan kamera. Soal ini akan ada pembahasan selanjutnya. (dtn)