Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. "Pembredelan" Pers Mahasiswa (Persma) SUARA USU oleh Rektor USU Prof Runtung Sitepu, ditanggapi secara beragam oleh para alumninya. Salah seorang di antaranya, Tikwan Raya Siregar.
Menjawab medanbisnisdaily.com, Kamis malam (28/3/2019) Tikwan mengatakan, pengurus SUARA USU saat ini merupakan korban pelampiasan dari pihak-pihak yang gagal membangun ambisi pribadinya. Tikwan tidak menjelaskan secara rinci siapa pihak yang dia maksud. Namun dia menambahkan, mereka adalah kelompok jurnalis yang tidak bisa membebaskan diri dari majikannya.
"SUARA USU selama ini kritis dalam kepentingan publik dan kontrol civitas akademik di USU. Sekarang mereka menjadi ajang eksperimen. Keluguan dan idealisme mereka dimanfaatkan," tegas Tikwan.
Salah seorang alumni lainnya, Wan Ulfa mengatakan, apa yang dilakukan Rektor USU sesuatu yang blunder. Ulfa yang pernah menjabat pemimpin umum ini menyayangkan sikap rektor.
"Menurut saya, ini upaya rektorat untuk membungkam kebebasan berekspresi pers mahasiswa. Langkah itu malah membuat Rektor USU tampak blunder. Efeknya, bukan hanya buruk bagi SUARA USU sebagai pers kampus, tapi juga buruk bagi nama baik USU itu sendiri," katanya.
Ditambahkannya, sudah pasti mahasiswa tidak akan diam. Begitu juga organisasi lain di seluruh Indonesia yang mendukung SUARA USU, seperti AJI, Human Right Watch, dan sebagainya.
"Sayang sekali. Menurut saya, itu langkah yang keliru, tidak hati-hati dan hanya mengandalkan arogansi," kata Ulfa.
Sebelumnya, Humas USU Elvi Sumanti kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, dipecatnya pengurus SUARA USU karena mereka tidak mengakui bahwa cerpen yang mereka muat dan menjadi persoalan itu bermuatan pornografi (LGBT). Mereka juga menolak menarik cerpen yang terlanjur dimuat di portal.
"Dikarenakan cerpen yang dimuat di SUARA USU telah mengundang banyak polemik dan keresahan, terutama di kalangan civitas akademika. Cerpennya dianggap tidak sesuai dengan misi visi etika dan moral USU," kata Elvi yang juga alumni SUARA USU ini.
Dalam wawancara berikutnya, Elvi juga menjelaskan SUARA USU akan tetap ada dengan kepengurusan baru.
"Nantinya (perekrutan) akan difasilitasi oleh Biro Kemahasiswaan," jelasnya.