Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indonesia, Thailand, dan Malaysia sepakat membatasi ekspor karet sebesar 240 ribu ton. Dari total angka tersebut, Indonesia mengambil porsi pembatasan sebesar 98.000 ton.
Kebijakan ini diambil untuk mendongkrak harga karet. Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan Muhri, harga karet saat ini sudah meningkat menjadi US$ 1,4 per ton, dari sebelumnya US$ 1,2/ton.
Setelah ada pembatasan ekspor diharapkan harga karet bisa naik ke US$ 2/ton.
"Harapannya harga bisa membaik, US$ 2 per ton. Kalau sekarang ini sudah naik US$ 1,4 per ton dulunya sempat US$ 1,2 per ton," ujar Kasan dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Kasan menambahkan perkembangan harga karet terus dipantau Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo).
"Persisnya untuk petani karet tentu (manfaatnya) dan ini sudah membaik memang beberapa daerah, dan teman-teman Gapkindo dan Kementan akan memastikan monitoring (harga) untuk petani karet," terang Kasan.
Sebagai informasi, selain Indonesia membatasi ekspor sebanyak 98.000 ton, Thailand mengambil porsi 126 ribu ton, dan Malaysia 15 ribu ton.
Keputusan ini mulai berlaku hari ini untuk Indonesia dan Malaysia. Sedangkan, Thailand akan memberlakukan aturan pada 20 April nanti mengingat ada penyelenggaraan pemilihan umum di bulan yang sama.(dtf)