Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Syahdan, plot cerita film yang bagus itu adalah yang mendebarkan. Ya, bagaimana ending-nya? Ibarat sebuah perahu yang menyusuri sungai, sementara di depan telah menunggu air terjun. Apakah perahu akan luruh ke air terjun, atau selamat menepi sebelum tiba di air terjun?
Saya tak hendak menyama-nyamakan hasil akhir Pilpres 2019 dengan pengandaian yang ekstrim, yang sudah dibeberkan di atas. Tapi, memang, tak terhindarkan akan ada yang kalah dan ada yang menang.
Tapi siapa gerangan yang kalah dan menang? Wah, ini pertanyaan berat yang tak mudah menjawabnya.
Memang, sudah ada berbagai survei yang diluncurkan. Sudah ada pula “perang informasi” beradu banyak massa saat kampanye akbar.
Tapi saya kira, kedua gejala itu tidak absolut. Bukan sebuah indikator, apalagi definisi yang menentukan siapa yang mengungguli pertarungan dalam Pilpres.
Apalagi survei pun hanya menggambarkan persepsi responden pada saat survei dilakukan. Bukan pada saat hari pencoblosan. Adapun tentang jumlah massa dalam kampanye akbar, hanyalah fenomena dalam ruang dan waktu yang terbatas. Tidak menyeluruh secara nasional.
Tapi yang pasti, yang kelak terbukti kalah, terasa sebagai sebuah film tragedi. Sementara yang menang menikmati film yang happy ending.
Jika difilmkan, jadilah Pilpres 2019 bagaikan duologi. Ada yang bersorak dan bertepuk tangan , ada yang termenung sayu. Tergantung dari angle mana melihatnya.
Tapi bagaimana pun sebuah pertarungan selalu melahirkan pemenang. Ibarat pertandingan sepakbola, jika pun seri atau draw akan ada adu penalti untuk menentukan pemenang.
Dalam Pilpres pun jika ternyata hasil perolehan suara sama, maka akan ada putaran kedua, sebagaimana diatur oleh UUD 1945, kecuali pesertanya cuma 2 pasangan calon, seperti Pilpres 2019 ini.
Tapi betapapun, dalam pertandingan sepakbola, kedua kesebelasan telah sepakat dan berkomitmen berlaga sesuai dengan aturan yang adil. Idemdito saja dengan peserta Pilpres. Lagipula tidak mungkin pertandingan sepakbola – juga Pilpres -- jika tanpa lawan, bukan?
Aduhai, ibarat nonton film, saya sangat penasaran, perahu mana gerangan yang meluncur ke air terjun, dan perahu mana yang selamat menepi? Siapa kira-kira yang akan klimaks dan siapa yang antiklimaks? Betapa mendebarkan menunggunya.