Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Milenial yang kini mendominasi penduduk Indonesia saat ini menjadi target segala pasar termasuk hunian. Tren hunian saat ini disesuaikan utamanya untuk milenial.
Milenial sudah mulai mengubah gaya hidupnya, termasuk cara memilih tempat tinggal. Di tengah kesibukannya, milenial dinilai lebih memilih hunian yang memiliki atau terintegrasi fasilitas transportasi publik.
"Beberapa tahun yang lalu sudah terjadi switch in lifestyle. Di mana yang landed mau pindah tinggal di apartemen. Sekarang milenial lebih memilih dari sisi transportasi. Jadi, yang private transportation jadi public transportation," jelas Kepala Penasehat Jones Lang LaSalle (JLL) Vivin Harsanto dalam diskusi media, Jumat (12/4/2019).
Pembeli hunian di wilayah yang terkoneksi dengan TOD atau transit oriented development adalah milenial. Sebagai informasi, TOD adalah skema pembangunan suatu kawasan yang terkoneksi dengan berbagai fasilitas publik seperti transportasi massa, seperti MRT, LRT, busway, dan sebagainya.
"Kalau kita lihat buyers, di apartemen-apartemen yang terletak di TOD itu cenderung milenial umur 35 tahunan. Artinya milenial yang sudah mapan, mungkin couples," tutur Vivin.
Selain itu, hunian pilihan milenial adalah yang memasang harga terjangkau. Vivin memaparkan ada beberapa wilayah yang masih terjangkau untuk milenial. Wilayah dengan harga terjangkau ditentukan dari radiusnya.
"Untuk daerah yang paling affordable di Jakarta itu dilihat dari radius juga ya," turun Vivin.
Wilayah yang dimaksud contohnya adalah Depok, Pulo Gadung, dan Bekasi. Menurutnya, millenial menentukan hunian tak lagi melihat lokasi. Millenial tak keberatan untuk tinggal di luar pusat kota. Asalkan hunian tersebut difasilitasi dengan transportasi publik.(dtf)