Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Amar Bank, pionir produk financial technology (fintech) Tunaiku, terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan bagi masyarakat. Ini sebagai upaya mempermudah akses keuangan dengan mengedukasi masyarakat dalam mengatur dan mengelola keuangan untuk peningkatan kesejahteraan.
Berdasarkan data Worldbank Financial Index (Findex) 2017, di Indonesia persentase masyarakat yang unbankable mencapai 51%. Data ini lebih baik dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 64%. Namun sekira 60 juta orang memiliki akses internet melalui mobile phone.
Hal ini menunjukkan kemungkinan perubahan yang lebih baik melihat perkembangan fintech di Indonesia lima tahun terakhir.
Menyikapi hal tersebut, Managing Director Amar Bank, Vishal Tulsian dalam siaran pers yang diterima medanbisnisdaily.com, Sabtu (13/4/2019), mengatakan, inklusi keuangan dan literasi keuangan bagaikan dua sisi mata uang, yang keduanya harus ada dan saling melengkapi serta memiliki korelasi yang positif.
"Kurangnya akses terhadap jasa keuangan membuat masyarakat kurang mampu dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Demikian juga dengan kurangnya pemahaman akan layanan keuangan yang berdampak pada ketidakmampuan mereka untuk memanfaatkan peluang yang ada," ujarnya.
Vishal menjelaskan, bagi masyarakat kunci hidup yang lebih sejahtera adalah dengan adanya akses terhadap layanan keuangan dan juga kemampuan dalam pengelolaan keuangan. Hal ini dapat menjadi indikator literasi keuangan (melek keuangan) pada masyarakat.
“Memiliki akses keuangan namun tidak bijak dalam penggunaannya dapat menggiring mereka ke dalam masalah keuangan. Bahkan masalah lainnya yang lebih kompleks, seperti banyak contoh yang kerap terjadi di masyarakat belakangan ini. Sehingga pinjaman yang mereka lakukan menjadi tidak efektif dan tidak produktif,”jelasnya.
Peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dalam sektor keuangan, dengan memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan formal, contohnya pinjaman melalui lembaga formal yang dapat memberikan suku bunga terjangkau dan proses yang lebih aman. Layanan dapat diberikan melalui lembaga perbankan di kantor-kantor cabang ataupun melalui layanan keuangan lainnya seperti layanan keuangan berbasis fintech.
Tunaiku sebagai produk perbankan dalam bentuk aplikasi mobile apps, sebutnya akan membantu masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan.
“Harapan kami melalui edukasi ini, nasabah dapat membangun pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang baik dan bijak,” pungkas Vishal.