Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sukabumi - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (Bakti) mewujudkan harapan masyarakat di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi untuk mendapatkan akses internet berkecepatan tinggi.
Menteri Kominfo Rudiantara menyebut program desa digital merupakan inisiasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pihaknya hanya mempersiapkan layanan bekerja sama dengan PT Dwi Tunggal Putra (DTP).
"Tadi saya dengar warga di sini harus lari ke tempat yang lebih tinggi hanya untuk memperoleh layanan internet. Sekarang tidak usah, di kantor desa tersedia layanan internet wifi gratis silahkan digunakan. Kita siapkan layanannya," kata Rudiantara saat meresmikan layanan desa digital, Minggu (14/4/2019).
Menurut Rudiantara, saat ini ada tiga indeks penting yang dikembangkan oleh pemerintah untuk mengukur baseline kemajuan dan kemandirian desa.
IDM, kata dia, terdiri dari 3 indikator yakni ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi. Salah satu sub indikator utama dari ketahanan sosial adalah ketersediaan akses informasi dan komunikasi paralel dengan penyediaan infrastruktur konektivitas nasional secara utuh.
"Kami bertujuan menyegerakan pembangunan ekosistem desa dengan menyediakan akses internet, antara lain di balai desa, kantor desa, pesantren, sekolah dan puskesmas. Untuk menajamkan prioritas, BAKTI memfokuskan pada pembangunan desa yang ada dalam kategori sangat tertinggal, tertinggal dan berkembang. Intervensi ini diharapkan menjadi afirmasi pemerintah mendorong percepatan menuju desa maju dan desa mandiri," ujarnya.
Rudiantara mengungkap ke depan tidak boleh ada lagi kesenjangan mendapatkan layanan internet. Selain Jabar, NTT menurutnya adalah wilayah yang paling agresif dalam kebutuhan layanan internet.
"Pulau lain seperti NTT juga sama telah menerapkan desa digital. Bahkan hampir seluruh pulau di Indonesia. Harapannya agar kesenjangan layanan internet menipis, jangan hanya orang kota saja, semua masyarakat harus merasakannya," ucap Rudiantara.
Di tempat yang sama Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan dari 5.500 desa di Jabar setidaknya setiap tahun bisa membangun infrastruktur digital atau layanan internet untuk 1.000 desa.
"Tadi meminta dukungan kepada Pak Menteri bisa memperkuat dari segi kuantitas. Nantinya bisa dikombinasikan dari APBN dan APBD, targetnya 1.000 Desa per tahun. Kalau dibagi hari, berarti tiga desa sehari dipasang," ujar pria yang karib disapa Emil itu.
Emil mengaku sengaja mencari lokasi terjauh untuk membuka pintu pertama programnya tersebut di Sukabumi. Menurutnya dengan adanya jaringan internet maka diharapkan akses informasi masyarakat setempat ke dunia luar terbuka.
"Desa Cibuntu di Kuningan, ada warga yang menggunakan akses internet kemudian menawarkan kamarnya untuk dihuni wisatawan. Dari menyewakan satu kamar warga bisa memperoleh penghasilan Rp 200 ribu per malam," katanya.
Tahun ini, kata Emil, ia menargetkan sebanyak 600 desa di Jabar bisa mengakses internet. Dari jumlah baru 150 desa yang sudah diresmikan, salah satunya hari ini di Sukabumi.
"Nanti ada edukasi termasuk pendidikan literasi kepada warga agar tidak mengakses hal yang negatif. Bentuknya seperti apa, nanti akan dijalankan di desa-desa yang sudah me-launching program desa digital ini," ujar Emil. dtc