Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Harga jeruk mengkal/peras untuk jus di tingkat petani di Pantai Buaya, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara masih bertengger di harga Rp 3.500/Kg untuk jeruk besar super. Sedangkan jeruk ukuran GL/sedang Rp 2.500/Kg dan ukuran jeruk kecil/KR hanya Rp 500/Kg.
"Belum ada kenaikan harga jeruk, padahal produksinya sudah menurun karena sudah dipanen dua kali. Untuk yang ketiga kali panen, eh harga merosot, cuma Rp 3.500, GL Rp 2.500 dan KR hanya tinggal Rp 500/Kg," ungkap Yanto dan Ginting, petani jeruk di Pantai Buaya, Besitang, Senin (15/4/2019).
Anjloknya harga jeruk, menurut kalangan petani, membuat tanaman tidak terawat. "Gawat kalau terus turun, bisa-bisa tanaman tidak terawat, karena, sebulan tiga kali harus disemprot untuk membasmi lalat buah, ulat, kupu dan lembing hijau. Sedangkan obat-obatan mahal," kata mereka lagi.
Tidak sebandingnya harga jual dengan dengan biaya perawatan mengancam petani gulung tikar. Pertanian jeruk perlu perawatan dan pemupukan yang prima untuk menjaga tanaman tetap subur dan menghasilkan buah yang memadai.
Pedagang penampung jeruk juga merasa prihatin terhadap petani dengan harga yang jatuh.
"Kami juga menyarankan petani, jika jeruk mereka masih bisa dipertahankan, jangan dipanen dini, biarkan dipohon, jika masak asal belum terlalu lembik, masih bisa tertampung. Artinya, sambil menunggu harga bergerak naik," sebut Uncis, pedagang penampung jeruk di Besitang.