Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) mencatat, penarikan uang oleh bank dua pekan jelang pemilihan umum (pemilu) yang berbarengan dengan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) terbilang stabil. Data BI, penarikan uang oleh bank periode 1-15 April 2019 tercatat senilai Rp 2,421 triliun. Sementara setoran bank di periode yang sama mencapai Rp 2,399 triliun. Dengan begitu, netflow (selisih penarikan dan setoran) tercatat senilai Rp 22 miliar.
Direktur Perwakilan Sumut, Andiwiana Septonarwanto, mengatakan, penarikan uang jelang pemilu tahun 2019 memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemilu tahun 2014. Karena pada periode 23 Juni 2014 hingga 8 Juli 2014, penarikan uang oleh bank tercatat senilai Rp 1,488 triliun. Tapi untuk setoran di periode itu mencapai Rp 736,740 miliar sehingga netflow-nya mencapai Rp 751 miliar.
"Netflow yang lebih tinggi di tahun 2014 karena saat itu gelarannya berdekatan dengan kebutuhan akhir bulan. Selain itu, pemerintah juga menarik dana untuk pembayaran proyek-proyek," katanya, di Medan, Selasa (16/4/2019).
Uang yang ditarik ini tidak otomatis menggambarkan perorangan atau lembaga. Karena itu uang yang dikelola bank. Jadi tidak bisa memastikan apakah peruntukannya untuk pemilu atau tidak, karena memang datanya ada pada masing-masing bank.
Secara umum, kata Andiwiana, belum ada terlihat lonjakan untuk penarikan uang di periode 1-15 April 2019. Menurut Andiwiana, perbankan memperkirakan akan terjadi pengambilan uang yang cukup besar pada pemilu tahun ini karena berdekatan dengan libur Paskah. Karena itu, BI akan menyediakan berapa pun kebutuhan bank.
Andiwiana mengatakan, pecahan paling banyak ditarik bank adalah Rp 100.000 dan Rp 50.000. Itu berarti penarikannya banyak untuk keperluan ATM. "Pecahan yang kecil-kecil mutasi keluar masuk frekuensinya relatif normal," katanya.
BI, kata Andiwiana, melonggarkan bank untuk mengambil stok di atas kebiasaan normal mereka untuk mengantisipasi kebutuhan uang selama libur panjang pasca pemilu. "BI sudah bilang ke untuk mengambil ke sesuai kebutuhan agar bisa memenuhi permintaaan masyarakat," katanya.