Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Plt Rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Dr Lisna Andriani MPd, menyatakan, selama ini pertanian banyak yang salah arah, seperti banyak petani yang menanam sawit, sehingga mengabaikan tanaman lainnya yang dinilai juga cukup penting.
Hal itu disampaikan Lisna Andriani melalui Pembantu Rektor III UISU, Prof Dr Efendi Barus PhD, saat membuka secara resmi Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Perkebunan Indonesia, serta Muswil dan Rakernas ke-5 Formatani, Selasa (23/4/2019), di Kampus UISU, Jalan Sisingamangaraja Medan.
Muswil dan Rakernas ke-5 dihadiri para utusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi termasuk mahasiswa di luar Sumatera Utara. Seminar yang dipandu Rahmat Setia Budi menghadirkan pembicara Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Ir Ali Jamil Harapan MPd Ph.D dan sejumlah pembicara lainnya.
Plt Rektor berpesan agar seminar tersebut tidak hanya sebatas pembicaraan tetapi dapat diimplementasikan dalam bentuk nyata, sehingga hasilnya dapat dirasakan bagi setiap orang. Karena itu setelah seminar ini harus ada tindaklanjut.
“Bagi para mahasiswa, seminar ini tentu saja sangat berguna dalam menambah wawasan pengetahuan terutama di bidang pertanian,” ucapnya lagi di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir.
Plt Rektor UISU, Lisna Andriani, berpesan agar seminar dapat mencari bentuk-bentuk baru dalam meningkatkan kesejahteraan bagi para petani.
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Ali Jamil Harapan, selaku alumni Fakultas Pertanian UISU, memaparkan peran Badan Karantina Pertanian dalam meningkatkan produksi dan kualitas ekspor mendukung industri 4.0.
Dijelaskannya, keberadaan karantina cukup penting bagi keamanan hasil-hasil pertanian yang masuk dari luar. Menurutnya, siapa saja tidak boleh bebas membawa hasil pertanian dari luar negeri ke dalam negeri, begitu juga sebaliknya yang harus mengikuti prosedur yang berlaku.