Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Badikenita Sitepu kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (3/5/2019), menyatakan berkomitmen untuk terus mensosialisasikan empat pilar kebangsaan yang merupakan landasan dasar bagi seluruh rakyat dalam membangun Indonesia. Sosialisasi empat pilar kebangsaan yang terdiri atas Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dilakukan bersama masyarakat dari berbagai kalangan. Di berbagai wilayah di Sumatera Utara.
Seperti yang telah berlangsung pada Maret lalu di Kabupaten Asahan, bekerja sama dengan organisasi Pujakesuma. Disusul kemudian pada 1 April di Kota Medan bersama Pemuda Merga Silima (PMS). Puluhan anggota PMS ikut serta, kalangan muda yang terdiri atas laki-laki dan perempuan.
Secara umum berdasarkan kebiasaan hidup masyarakat, khususnya di kota besar (seperti, Medan), seperti terungkap di acara sosialisasi bersama PMS, terlihat nilai-nilai Pancasila telah luntur. Digantikan nilai-nilai lain yang tidak sesuai.
Beberapa contoh di antaranya, kerelaan untuk mendahulukan kepentingan publik daripada kepentingan pribadi sangat sulit ditemukan. Keinginan agar menahan diri dari tindakan yang merugikan kelompok masyarakat lain, sudah tak ada lagi. Spontanitas untuk saling membantu juga nyaris hilang.
"Perilaku korupsi oleh berbagai kalangan masyarakat di Sumut, tak hanya oleh aparat pemerintah atau institusi keamanan, yang terus terjadi, itu kan bukti merosotnya nilai-nilai Pancasila dari kehidupan sehari-hari kita," tegas Badikenita yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara.
Terlihat dari munculnya aneka pertanyaan oleh peserta sosialisasi bahwa mereka antusias mengikuti. Berkeinginan memahami sebaik mungkin empat pilar kebangsaan. Selain bermanfaat bagi diri sendiri juga bisa ditularkan kepada warga sekitar, terutama keluarga terdekat.
Terhadap pertanyaan atau rasa ingin tahu anggota PMS agar bisa mengerti dan mengimplementasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, Badikenita yang juga berprofesi sebagai pendidik meminta agar para penyelenggara negara mampu menjadi contoh. Masyarakat selalu memperhatikan perilaku aparat pemerintah dan mendengarkan pernyataan-pernyataan mereka setiap hari. Oleh karenanya jika mengedepankan falsafah yang tertuang dalam empat pilar kebangsaan akan menjadi contoh baik bagi publik.
"Pemerintah jangan sewenang-wenang dalam menentukan kebijakannya, dalam perilaku dan statemennya, tampilkan nilai-nilai yang tertuang dalam empat pilar kebangsaan, agar tidak luntur dari kehidupan masyarakat. Sehingga bangsa Indonesia tidak goyah dan serangan ideologi manapun dari luar negeri," terangnya.
Badikenita menyatakan kepada PMS akan terus melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan, khususnya bagi anggota-anggota PMS yang berada dimana saja. Guna menguatkan kejayaan NKRI yang merupakan harga mati.