Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Untuk mengantisipasi makin naikknya harga bawang putih jelang bulan Ramadan, Kementerian Pertanian menyalurkan 115 ribu ton bawang putih ke seluruh Indonesia. Dengan langkah ini, Kementan menjamin harga bawang putih selama Ramadan dalam kisaran Rp 25.000-30.000 per kg.
"Alhamdulillah memasuki bulan suci Ramadan ini kita melihat harga sembako cukup stabil, kecuali satu dua yang perlu menjadi perhatian. Pertama adalah bawang putih, kemudian bawang merah. Oleh karena itu kita mengguyur pasar-pasar tradisional, modern, dengan stok dua kali lipat dari kebutuhan. Kebutuhan per bulan 50 ribu ton tetapi kami suplai 115 ribu ton sehingga tidak ada alasan harga bawang putih naik," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat membuka Gelar Pangan Murah (GPM) di TTIC, Jakarta Selatan, Minggu (5/5/2019).
Dia mengatakan untuk menjaga kestabilan harga bawang putih, pihaknya dan importir sepakat untuk menetapkan harga di bawah Rp 30 ribu di tingkat konsumen. Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan lewat operasi pasar yang dilakukan hingga Lebaran dan sesudahnya.
Selain itu, Amran mengatakan Kementan akan melakukan pengawasan bersama dengan pihak lain seperti satgas pangan, Bulog, dan Kementerian Perdagangan.
"Kita bersama satgas pangan, kita sudah ada pengalaman 4 tahun jadi sudah tahu di mana celah-celahnya yang harus kita awasi. Satgas pangan terlibat ada dari polri, mulai tingkat kapolda, kapolres, sampai kapolsek ikut menjaga bersama dengan Bulog, Kementan, dan Kemendag," sambungnya.
Menurutnya, pasokan bawang putih sebanyak itu didapatkan dari hasil produksi pada lahan seluas 11 ribu hektare. Per hektare lahan bisa menghasilkan 8-10 ton bawang putih. Sementara pada 2014 silam, luas lahan produksi bawang putih baru mencapai 1.000 hektare saja.
"Produksi bawang putih kita pada 2014 itu hanya 1.000 hektare, hari ini mencapai 11 ribu hektare, bahkan tahun ini bisa mencapai 20 ribu hektare, per hektarenya 8-10 ton. Luasan ini naik sampai 1.000% karena dari 1.000 hektare menjadi 11 ribu hektare. Jadi kita akan mengembalikan kejayaan bawang kembali, tapi dengan catatan jaga di tingkat petani agar petani untung. Ini bisa kita kembalikan dengan cepat," pungkasnya.(dtf)