Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Setelah ramai kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah berupaya menghubungi Ratna. Kontak pertama gagal, hingga akhirnya Ratna Sarumpaet merespons dan mengakui sudah berbohong soal kabar penganiayaan.
"Saya diberitahu banyak orang mengirim japri-japri (mengatakan) perlu dikonfirmasi (kabar penganiayaan). Sehingga saya coba menelepon, memang tidak berhasil tanggal 2 (Oktober)," kata Fahri Hamzah memberikan keterangan sebagai saksi meringankan (a de charge) dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jaksel, Selasa (7/5/2019).
Di hari itu juga, Fahri Hamzah diundang berkumpul bersama sejumlah para aktivis di sebuah restoran di Cikini. Mereka memberi pernyataan bersama soal penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Baru pada 3 Oktober 2018, Fahri Hamzah bisa menghubungi Ratna Sarumpaet. Dalam percakapan lewat sambungan telepon, Ratna Sarumpaet menurut Fahri Hamzah mengakui berbohong soal penganiayaan di Bandung.
"Di situ beliau mengatakan 'Pak Fahri saya minta maaf, saya akhiri ini. Sebentar lagi saya konferensi pers, saya mengakui berbohong'. Karena mendengar langsung dari beliau saya (bilang) hadapi itu, itu paling berat dalam hidup kita (untuk) mengoreksi, itu luar biasa. Saya kira sudah selesai," imbuh Fahri.
Dalam persidangan, hakim bertanya soal pro kontra soal kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet di Twitter. Fahri menyebut pro-kontra memang selalu terjadi.
"Biasa yang mulia, setiap berita ada respons karena beliau sudah mengaku, saya anggap sudah selesai. Saya nggak tertarik mengetahui lebih jauh karena itu privat beliau," kata Fahri.(dtc)