Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden AS, Donald Trump memberi sedikit harapan untuk menyelamatkan kesepakatan perdagangan dengan Cina beberapa jam sebelum para perunding Beijing dijadwalkan kembali ke meja perundingan setelah sebelumnya suasana memanas.
AS akan memberlakukan tarif tinggi senilai ratusan miliar dolar AS atas produk impor dari Cina mulai Jumat waktu setempat. Akan tetapi Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya menerima surat dari mitranya dari Cina, Presiden Xi Jinping dan kemungkinan akan berbicara dengannya melalui telepon.
"Itu mungkin dilakukan," kata Trump tentang kesepakatan perdagangan di Gedung Putih setelah mengatakan bahwa dirinya mendapat surat yang sangat menggembirakan dari Presiden Xi.
Akan tetapi, Trump memperingatkan bahwa dia juga lebih dari senang menggunakan tarif dalam menyelesaikan perselisihan dagang dengan Cina.
"Saya berbeda dari banyak orang..kebetulan saya berpikir bahwa tarif, untuk negara kita, sangat penting," ujarnya sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (10/5/2019).
Ketegangan hubungan perdgangan antara AS dan Cina sejak berbulan-bulan terakhir memuncak pekan ini setelah pejabat AS menuduh Cina ingkar dari komitmen yang telah disepakati sebelumnya. Akan tetapi piak Cina menolak klaim tersebut.
"Mereka mengambil untung banyak dari kesepakatan itu dan mereka melakukan negosiasi ulang. Anda tidak dapat melakukan itu," kata Trump.
Sejak awal tahun ini, pembicaraan perdagangan terus berjalan bekerja untuk menyelesaikan keluhan Washington atas pencurian hak kekayaan intelektual, intervensi negara besar-besaran di pasar dan defisit perdagangan yang meningkat.
Kementerian Perdagangan Cina memperingatkan Beijing tidak akan "menyerah pada tekanan apa pun" dan mengancam akan melakukan pembalasan jika tarif AS naik hingga 25% seperti yang dijadwalkan mulai Jumat waktu setempat.
"Pihak Cina telah menepati janji dan ini tidak pernah berubah," katanya tanpa merinci langkah-langkah apa yang akan diambil Beijing. Hanya saja Cina memperingatkan bahwa pihaknya "telah bersiap untuk semua situasi yang mungkin.(bisnis.com)