Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Binjai. Pakat, salah satu makanan lalap yang berasal dari Mandailing, Tapanuli Selatan (Tapsel). Makanan khas tersebut juga menjadi idola sebagian masyarakat Binjai untuk menu tambahan berbuka puasa.
Jenis lalapan merupakan warisan leluhur dari Madina. Makanan berupa rotan muda itu dihidangkan dengan cara dibakar hingga gosong. Sedangkan pulurnya yang berada di dalam rotan gosong itulah yang menjadi makanan atau lalapan. Menu ini sangat nikmat jika disantap dengan sambal.
Nurhayati Nasution (55), penduduk Jalan SM Raja, Binjai Timur ini Jumat (10/5/2019), menuturkan, sejak puasa pertama dia sudah membakar rotan muda yang disebut pakat itu persis di pingir pintu Neng nong Rel Kereta Api, Jalan T Amir Hamzah Binjai Utara. Nurhayati menjual pakat paling sedikitnya 400 batang yang berukuran panjang 50 cm dan tebal sebesar ibu jari. Rotan muda ini di bandrol Rp 10.000 per tiga batang. Nurhayati mulai membuka dagangannya sejak pukul 11.00 WIB.
Salah seorang pembeli, Khaidir, yang berprofesi sebagai guru di Binjai mengaku hampir setiap hari membeli pakat untuk lalapan berbuka. "Kalau kami pulang kampung tidak lupa disuguhkan keluarga lalapan pakat. Kalau rasanya pahit dan sepat dicampur sambal pedas baru terasa nikmat," ujarnya.