Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat suplier/pengepul dan petani di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas) kembali turun, kendati hasil panen petani normal.
"Saat ini, di tempat kami, untuk jenis buah besar dihargai Rp 1.155 per kilonya, sebelumnya masih di harga Rp 1.175 per kilo, dan buah kecilnya Rp 955 per kilo, yang sebelumnya Rp 975 per kilo," sebut AG Daulay, pekerja di Suplier UMD/HBD yang beroperasi di sekitar Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT. KAS Sosa, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas, Sumut, kepada wartawan, Sabtu (18/05/2019).
"Dalam seminggu, harga TBS sawit di tempat kami mengalami penurunan. Dan ini sudah yang kedua kali mengalami penurunan selama dua minggu bulan puasa ini, turunnya memang tipis Rp 20 per kilonya," jelasnya.
Untuk pasokan TBS sawit dari petani, tambahnya, masih normal yakni sebanyak 150 sampai 200 ton TBS sawit yang masuk setiap harinya.
Untuk harga TBS sawit di tingkat petani, kata dia, harga buah sawit dihargai Rp 900 pe kilonya, karena harga di petani dikurangi sebesar Rp 250 per kilonya untuk biaya transport angkut buah sawit dari lokasi.
"Sesuai catatan harga TBS sawit yang ada pada kami, sejak bulan mei sampai hari ini, Sabtu (18/05/2019) harga TBS sawit sudah mengalami penurunan harga Rp 150 per kilonya.
Diperkirakan sampai menjelang lebaran harga buah sawit akan mengalami penurunan harga hingga sebesar Rp 50 perkilonya," terangnya.
Sementara itu, Zulkarnain, satu petani sawit di daerah ini menyayangkan, terjadinya penurunan harga TBS sawit di tingkat petani apalagi menjelang lebaran seperti saat sekarang ini.
"Kami dari petani sawit di daerah Palas, sangat berharap perhatian dan kebijakan pemerintah untuk bisa menstabilkan harga jual sawit di tingkat petani, terutama di saat kebutuhan keuangan petani sawit tinggi, seperti saat ini menjelang Hari Raya Idul Fitri," katanya.
Disebutkannya, memang hasil panen di kebun sawitnya yang seluas 5 hektare saat ini mulai stabil. "Sekali putaran, dua minggu sekali hasil panen sawit dari kebun bisa dapat sebanyak 4,5 sampai 5 ton. Kalau musim trek atau pada saat hasil panen turun yang lalu, sekali putaran dapat hasil panen sebanyak 2,5 sampai 3 ton sawit," ucapnya.
Tapi dengan kondisi harga jual sawit saat ini di bawah Rp 1.000 per kilo di lapangan, lanjutnya, belum lagi dipotong biaya upah panen, tentulah hasilnya kurang begitu menggembirakan.
"Untuk itu, mohonlah pemerintah bisa lebih serius untuk memikirkan nasib petani sawit di daerah ini, harapannya harga jual buah sawit di tingkat petani bisa distabilkan," pintanya.