Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Huawei dimasukkan dalam blacklist oleh pemerintah Amerika Serikat sehingga dilarang membeli peralatan dan komponen buatan perusahaan AS tanpa izin. Kebijakan itu tak hanya merugikan Huawei, tapi juga perusahaan-perusahaan di Negeri Paman Sam yang jadi mitranya.
Dikutip dari CNN, Huawei membeli cukup banyak komponen dari AS. Tahun silam, komponen yang dibeli Huawei total senilai USD 70 miliar dari 13 ribu penyuplai.
Dari jumlah itu, uang sebanyak USD 11 miliar dibelanjakan dari lusinan perusahaan AS termasuk chip dari Qualcomm dan Broadcom serta software dari Microsoft dan Google. Jika terjadi pembatasan, tentu transaksi itu akan menurun jauh.
Memang keputusan AS menyulitkan Huawei. Bukan hanya komponen dari AS, tapi perusahaan di luar AS tapi memakai komponen dari AS di perangkatnya juga tidak bisa menjualnya ke Huawei.
Tapi Huawei mengaku sudah mempersiapkan diri terhadap skenario ini selama bertahun-tahun. "Keputusan ini adalah langkah terbaru dalam kampanye melawan Huawei, dilakukan pemerintah AS untuk alasan politis," kata Ken Hu, chairman Huawei.
"Perusahaan telah mengetahui adanya kemungkinan ini selama beberapa tahun. Kami telah berinvestasi besar dan membuat persiapan penuh di berbagai area," tambah dia.
HiSilicon, anak perusahaan yang memproduksi chip Huawei, juga mengklaim telah mengantisipasi. He Tingbo selaku bos HiSilicon mengklaim pihaknya sudah mempersiapkan langkah cadangan agar perusahaan tetap bertahan.(dtn)