Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, awalnya berkeinginan membeberkan perolehan nilai assesment para pejabat eselon II. Namun keinginannya itu terpaksa ia urungkan. Karena, hanya 6 dari 49 pejabat eselon II yang bernilai bagus. Sisanya kurang bagus dan bahkan ada yang bernilai jeblok
"Kasihan nanti mereka ditengok orang nilainya jelek, malu kali nanti dia sama anak dan istrinya," kata Edy, saat menerima pengunjuk rasa dari Gerakan Mahasiswa Peduli Birokrasi, Jumat (24/5/2019).
Edy pun terkejut dengan jebloknya nilai para bawahannya itu. "Saya tak mau menyalahkan yang lalu-lalu, tetapi ke depan kita fokus memperbaiki Sumatra Utara ini," tegas Edy.
Edy yang saat itu didampingi Wakil Gubsu, Musa Rajekshah dan Sekdaprov Sumut, Sabrina, meminta mahasiswa tidak meragukan kapasitasnya untuk menentukan pejabat eselon II.
"Jadi begini, kemarin banyak orang datang ke saya, eh Faisal Biro Umum nggak bagus, macamlah, tapi nyatanya dia nomor 6 nilainya paling tingi," ungkap Edy.
Seolah ingin terus meyakinkan mahasiswa, Gubernur Edy juga memberi contoh lagi. "Itu lagi si Harris (Abdul Haris Lubis), banyak juga bilang dia nggak bagus, eh nyatanya dia nomor 5 coba?," ungkap Edy lagi.
Tak ingin berhenti saat penempatan 14 pejabat eselon II yang dilantik Selasa (7/5/2019), Edy juga berkomitmen melakukan hal yang sama, yakni objektif dan adil, dalam menentukan jabatan 16 pejabat eselon II yang dilelang saat ini.