Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) mencatat, total penukaran uang pecahan baru sampai dengan hari terakhir (29 Mei 2019) mencapai Rp 128,9 miliar dengan lebih dari 38.000 penukar. Jumlah tersebut berasal dari 131 titik penukaran yang disiapkan BI.
Kepala BI Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, penukaran uang pecahan kecil yang baru merata ke semua pecahan kecil yakni Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 dan pecahan Rp 2.000. "Titik penukaran yang disiapkan sebanyak 131 titik bisa mengakomodir masyarakat yang ingin menukar pecahan baru," katanya, Selasa (4/6/2019).
Untuk Lebaran 2019, penukaran uang pecahan kecil (UPK) ada melalui kas keliling di Lapangan Benteng oleh BI dan perbankan. Juga ada 70 loket bank di Kota Medan dan 8 loket bank di luar Medan yang melayani penukaran UPK. Sementara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) membuka sekitar 30 loket.
Kemudian ada penukaran melalui kas keliling BI dan perbankan di 15 pasar yakni Pusat Pasar, Petisah, Pasar Bakti, Sukaramai, Simalingkar, Titi Papan, Titi Kuning, Sambas, Simpang Jodoh, Brayan, Marelan, Simpang Limun, Pasar Jamin Ginting, Sei Sikambing, dan Medan Baru.
Selain itu, ada penukaran di 7 instansi yakni Pemprovsu, Pemko Medan, Lantamal I Belawan, Poldasu, Kejari Medan, Brimob dan TVRI.
Penukaran UPK dibatasi Rp 3,7 juta per orang. Perincian penukarannya, minimal kelipatan 100 lembar. Pecahan Rp 20.000 minimal penukaran senilai Rp 2 juta, pecahan Rp 10.000 minimal penukaran Rp 1 juta, pecahan Rp 5.000 minimal penukaran Rp 500.000 dan pecahan Rp 2.000 minimal penukaran Rp 200.000.
Wiwiek mengatakan, setelah penukaran UPK usai, BI mengimbau kepada bank untuk menjamin ketersediaan uang di ATM mulai dari pusat perbelanjaan hingga tempat-tempat wisata. Karena untuk kebutuhan Lebaran tahun ini, BI menyiapkan uang pecahan besar Rp 6,054 triliun.
"Diharapkan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Persiapan uang tersebut sudah sesuai dengan perhitungan kebutuhan masyarakat," kata Wiwiek.