Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga gabah tertinggi di tingkat petani Sumatra Utara (Sumut) pada Mei 2019 senilai Rp 6.363/kg. Gabah ini berasal dari gabah kualitas gabah kering giling (GKG) varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan harga terendah-nya senilai Rp 4.100/kg berasal dari gabah kering panen (GKP) varietas Bondowoso di Kabupaten Simalungun.
Sementara itu, harga gabah di tingkat penggilingan pada Mei 2019, tertinggi-nya senilai Rp 6.463/kg yang berasal dari gabah kualitas GKG varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan harga terendah senilai Rp 4.150/kg dari gabah kualitas GKP varietas Bondowoso di Kabupaten Simalungun.
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, sebanyak 98 observasi dilakukan selama Mei 2019 di 13 kabupaten dalam menghitung harga gabah. "Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi GKP sebanyak 72 observasi atau 73,47%, diikuti GKG sebanyak 21 observasi atau 21,43% dan urutan ketiga adalah gabah kualitas rendah sebanyak 5 observasi atau 5,10%," katanya, Selasa (11/6/2019).
Selama Mei 2019, tambahnya, rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani senilai Rp 5.505/kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp 5.570/kg. Rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani senilai Rp 4.964/kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp 5.019/kg.
Untuk rata-rata harga gabah kualitas rendah di tingkat petani senilai Rp 4.380/kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp 4.425/kg.
Terkait komponen mutu gabah pada Mei 2019, rata-rata kadar air (KA) dan kadar hampa/kotoran (KH) gabah kualitas GKG masing-masing tercatat 12,59% dan 2,28%, rata-rata KA dan KH gabah kualitas GKP masing-masing tercatat sebesar 19,15% dan 4,74%, rata-rata KA dan KH gabah kualitas rendah masing-masing tercatat 29,16% dan 11,11%.