Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Gunungsitoli saat ini fokus pada pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di kantong-kantong stanting. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Oimolala Telaumbanua, program ini bertujuan guna menunjang ketersediaan asupan gizi bagi rumah tanggga kurang gizi. Selain itu, membantu masyarakat tersebut agar menyimpan penghasilannya.
"Dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat kurang mampu. 2018 kita masuk di daerah stanting melalui program KRPL selama 3 tahun. Kalau 2018 tahap penumbuhan, nah sekarang ini kita fokus pada tahapan pengembangan. Dan 2020 tahap kemandirian", kata dia di sela-sela acara Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Pemko Gunungsitoli, Sabtu (29/6/2019).
Menurutnya, adapun kantong-kantong stanting di Kota Gunungsitoli, yakni Desa Mado Laoli, Hilimbaruzo, Hilihao, Lasara Sowu, Hiliweto Iadanoi dan Siwalubanua.
Pemberdayaan kelompok KRPL, lanjut Oimolala, bersumber dari APBN sebesar Rp 50 juta pada tahun 2018. Sedangkan pada 2019 sebesar Rp 15 juta.
"Ada 6 kelompok KRPL tahap pengembangan 2019. Sudah ada yang menjual produk komoditi selain untuk mereka konsumsi sendiri. S alah satunya Desa Hilihao. Mereka sudah jual produksi kangkung, sawi, cabai, dan bayam. Kas Kelompok Wanita Melati mencapai Rp 8 juta," jelasnya.
Kegiatan kelompok KRPL meliputi rumah bibit, membuat kebun bibit, persemaian, dan penyediaan tangki pompa air.
"Hasilnya, respon masyarakat sangat positif. Dan kita berupaya agar 2020 mereka dapat menuju kemandirian," imbuhnya.