Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terus anjlok ke titik terendah. Petani di Kecamatan Pematang Jaya, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dan Kecamatan Kejuruan Muda, dan Saumadam, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh pun kini bersedih. Dalam sepekan terakhir harga TBS terus anjlok hingga ke level Rp 400/Kg.
Begitu juga di Desa Kacangan dan beberapa daerah lainnya di Kecamatan Secanggang, Tanjung Pura dan Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, harga sawit bergeser dari semula Rp 600 ke Rp 400/kg.
"Kami mengabil buah sawit dari pedagang pengumpul di Aceh Tamiang hanya Rp 600/kg, sawit kami bawa ke pabrik PT Rapala Gebang, di Langkat hanya Rp 920/kg, karena harga memang tidak sedap, memang kasihan petani", sebut Julihartono, salah seorang supliyer TBS di Gebang, Sabtu (6/7/2019).
Ditemui terpisah, Wardi, petani sawit di Desa Pematang Tengah Kecamatan Pematang Jaya, Langkat, ianya mengaku lesu dengan harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang hanya Rp 420/kg.
"Lesu berat, kebun tak terawat, harga sawit murah, malas bicaralah petani Pak", ungkapnya.
Keluhan senada juga diutarakan Jumiran, petani sawit di Desa Mentawak, Kecamatan Pulau Tiga, Aceh Tamiang, harga jual sawitnya hanya Rp 430 - Rp 400/kg.
" Sama seperti di Kacangan Kecamatan Secanggang, Langkat. Harga sawit cuma Rp 430/kg, karena ladang saya ada juga di Secanggang", tuturnya.
Dijelaskan kalangan petani sawit perbatasan Langkat dan Aceh Tamiang, yang daerahnya bersebelahan, TBS dari daerah itu banyak yang dipasok ke pabrik di Langkat, seperti Teluk Meku Babalan, Besitang, Pangkalan Susu dan Gebang.
"Sawit dari Tamiang ini sekarang dibawa kebeberapa pabrik di Langkat, setelah ada 3 pabrik pengolahan kelapa sawit di Aceh Tamiang tidak beroperasi", beber kalangan petani di Kejuruan Muda dan Pematang Jaya.