Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dikritik mahasiswa saat hadir di Diskusi Publik bertajuk Menakar Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Perkembangan Pariwisata Danau Toba di kampus Unika St. Thomas Medan, Selasa (16/7/2019), Kepala UPT Limbah Cair Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara, August Nadeak, membantah tidak bekerja untuk menjaga Danau Toba dari pencemaran dan menangani limbah di seluruh daerah disekitarnya.
Oleh peserta diskusi yang menghadirkan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, Founder Sumatera Institute, Jhon Fawer Siahaan dan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Sumut, Siti Bayu Nasution, itu disebutkan seakan-akan Danau Toba hanya Samosir dan Toba Samosir saja. Padahal terdapat delapan kabupaten. Diantaranya Humbang Hasundutan, Simalungun, Karo, Pakpak Bharat, Dairi dan Tapanuli Utara.
Kata August, belum lama ini pihaknya membersihkan enceng gondok di Kecamatan Muara. Mulai dari kantor Koramil hingga Polsek. Keberadaan enceng gondok itu pertanda bahwa air Danau Toba tercemar. Dari kegiatan tersebut kemudian diketahui bahwa tak satupun warga Muara yang mempunyai WC dan penampung kotoran saat buang air besar. Semuanya dibuang ke air Danau Toba.
"Hampir semua rumah tidak memiliki penampung kotoran semacam instalasi pengolahan, semua langsung dibuang ke Danau Toba," ujar August.
Tuturnya, demi menjaga lingkungan Danau Toba seharusnya tidak hanya pemerintah yang bertindak. Tetapi juga seluruh masyarakat. Dengan cara membuat instalasi pengolahan limbah. Ada pemrosesan lebih dulu sebelum limbah dibuang.
Oleh pihaknya, August menyebutkan telah membangun IPAL di SMAN 1 Pangururan. Sehingga limbah tidak lagi dibuang ke Danau Toba.
Siti Bayu Nasution menyatakan pembuangan limbah rumah tangga bersama limbah dari usaha keramba jaring apung telah membuat air Danau Toba tercemar. Bahkan hingga ke tengah. Akibatnya spesies ikan asli danau, seperti, Ihan Batak, punah.
"Dengan segala keterbatasan kami telah berbuat untuk kelestarian Danau Toba, tetapi masyarakat tidak boleh diam, harus berbuat serupa," ujar August.