Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rata-rata hasil panen dari pertanaman padi dengan sistem teknologi jajar legowo (Jarwo) Pertanaman Padi Sistem Jajar Legowo (Jarwo) bisa mencapai 8 ton hingga 9 ton/ha. Namun, baru-baru ini ada yang mnembus hingga 11 ton.
Hal itu terungkap dalam sesi peninjauan pertanaman padi sistem Jarwo di Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (16/7/2019) oleh Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi.
Gubernur Edy meninjau pertanaman padi sistem Jarwo itu usai membuka Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Sumut ke IV Tahun 2019, di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Sebagaimana diketahui, sistem pertanaman padi Jarwo merupakan teknologi budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanaman jajar legowo 2:1 atau 200.000 rumpun/ha dengan alat mesin tanam padi yang disebut Jarwo transplanter.
Gubernur Edy berharap sistem Jarwo bisa diterapkan di seluruh daerah di Sumut. "Saya dengar sudah ada sekitar enam atau tujuh kabupaten yang menjadi daerah percontohan untuk teknologi ini, semoga ke depannya semakin banyak daerah lainnya yang juga menerapkan teknologi ini," ucapnya.
Gubernur Edy yang pada peninjauan itu didampingi Ketua TP PKK Sumut, Nawal Lubis, dan Bupati Serdang Bedagai, Soekirman itu, mengaku kagum dengan hasil sistem teknologi Jarwo yang diperkenalkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Sumut.
Dengan hasil panen yang bahkan sudah pernah menembus 11 ton/ha, menunjukkan hampir terkejarnya produktivitas panen padi di Thailand yang mencapai 12 ton/ha. "Artinya kan kalau semakin banyak daerah yang pakai teknologi ini, semakin melimpah produksi padi kita," ujar Edy.
Sementara itu, Kepala BPTP Balitbangtan Sumut, Khadijah Lubis, menjelaskan, luas lahan sawah percontohan dengan sistem teknologi Jarwo hingga tahun 2018 mencapai 1.174 hektare, yang tersebar di Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Batubara, Labuhanbatu, Asahan, dan Serdang Bedagai.
"Sama seperti bapak, kami juga berharap bisa memperkenalkan teknologi ini ke lebih banyak petani di daerah lainnya di Sumut. Tetapi tentu cita-cita besar ini membutuhkan usaha besar dan waktu, mudah-mudahan secara bertahap kita menuju ke sana," harap Khadijah.
Selain bersilaturahmi dengan para kelompok tani dan masyarakat Desa Sei Buluh, Pemprov Sumut melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) juga memberikan bantuan alat pertanian kepada para kelompok tani.
Penyerahan secara simbolis diberikan oleh Gubernur Edy Rahmayadi kepada Kelompok Tani Tunas Harapan, Sido Bahagia, Sri Kandi, Tunas Baru, dan Sri Wedari.