Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Polrestabes Medan menyiapkan 250 personel berpakaian preman yang akan melakukan patroli khusus mengantisipasi aksi curas, curat, curanmor yang saat ini marak di Kota Medan. Ke-250 personel ini akan hunting secara kontiniu khususnya di jam-jam rawan kejahatan tersebut.
"Kita terus menekan pelaku kejahatan 3C ini, sebanyak 250 personel berpakaian preman kita siapkan hunting setiap malam," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP I Putu Yuda, di Mapolrestabes Medan, Senin (22/7/2019) sore.
Ditegaskannya, hunting diberlakukan dengan sistem jam yang berubah-ubah. Menurut AKBP Putu, itu dilakukan agar pelaku kejahatan ini semakin sempit ruang geraknya beraksi.
"Jadi petugas yang hunting akan menyetop pengendara yang mencurigakan. Kooperatif saja yang diminta hanya identitas. Kita menyetop bukan preman tapi polisi berpakaian preman," bebernya.
Sementara saat disinggung mengenai kasus jambret yang dialami turis mancanegara beberapa waktu lalu, AKBP Putu mengaku sudah membentuk tim khusus (Timsus), salah satunya berasal dari 250 personel di Tim Pegasus tersebut.
”Sejauh ini masih kita kejar," jawab AKBP Putu singkat.
Diketahui dalam sepekan, dua warga negara asing menjadi korban penjambretan dan perampokan di Medan.
Awalnya pada Rabu (10/7/2019) siang pukul 12.00 WIB warga negara asal Prancis Robert Jannies bersama istri dan dua putrinya menjadi korban perampokan di Jalan Cipto Medan.
Saat itu, Robert bersama keluarganya menyewa betor berkeliling kota Medan. Saat di TKP, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor merampas kamera dan handphonenya.
Sepekan kemudian, persisnya pada Rabu (17/7/2019) malam, wanita asal Italia bernama Betty Franscesco kembali menjadi korban kejahatan jalanan.
Korban yang ingin kembali ke hotelnya di Jalan Diponegoro Medan, dipepet dua pelaku dan merampas handphone miliknya. Kedua wisatawan manca negara ini langsung melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Medan.