Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perbankan di Sumatra Utara (Sumut) kewalahan untuk menghimpun dana masyarakat. Hal itu terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan Sumut per Mei 2019 yang hanya 0,9% menjadi Rp 226,5 triliun dibandingkan periode sama tahun 2018 senilai Rp 224,4 triliun.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, kinerja DPK tahun ini sangat rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Karena biasanya sudah bisa tumbuh di kisaran 10% pada pertengahan tahun. Ini kemungkinan karena harga komoditas merosot sehingga mempengaruhi pendapatan masyarakat Sumut," katanya, Rabu (24/7/2019).
Himpunan DPK Sumut pada Mei 2019 didominasi oleh deposito sebesar 46,3% dari total DPK. Diikuti tabungan sebesar 40,1% dan giro sebesar 13,6%.
Untuk kinerjanya, himpunan giro turun 18,8%. Tapi deposito masih bisa tumbuh 5,6% dan tabungan tumbuh 4,2%.
Wiwiek mengatakan, meski sulit merealisasikan pertumbuhan seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu di atas 10%, tapi bank diharapkan bisa meningkatkan himpunan dana masyarakat hingga akhir tahun.
Menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, pertumbuhan DPK perbankan Sumut yang hanya 0,9% menunjukkan jika penetrasi perbankan mengalami tekanan.
"Penurunan harga komoditas dan suku bunga menjadi penyebab bank kewalahan menghimpun DPK. Dan kemungkinan ini masih akan terjadi hingga akhir tahun," katanya.