Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Jelang perayaan HUT ke-74 Kemerdekaan RI, para penjual Bendera Merah Putih dan atribut 17 agustusan mulai menjamur di sepanjang jalan protokol yang ada di Kota Panyabungan, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Meski demikian, omset penjualan bendera maupun atribut lainnya tak seramai perayaan HUT Kemerdekaan RI di tahun sebelumnya.
Demikian disampaikan Nurzaman salah seorang pedagang bendera merah putih di Jalan William Iskandar, tepatnya di persimpangan jalan lintas timur Panyabungan, kepada wartawan, Rabu (24/7/2019).
Katanya, tahun lalu dirinya mampu memperoleh omset hingga Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 an, sementara untuk untuk tahun ini dia mengaku omsetnya baru mencapai puluhan ribu sampai ratusan ribu saja.
"Daya beli masyarakat untuk bendera atau pernak-pernik di HUT Kemerdekaan RI masih cenderung sepi," keluhnya.
Jenis barang dagangan yang biasa di beli masyarat kata pemuda asal Bandung Jawa Barat ini adalah jenis bendera merah putih ukuran 120 cm X 60 cm dengan harga per lembar bendera Rp30.000.
"Untuk backgorund dengan ukuran 7 meter X 1 meter sangat jarang dibeli masyarakat, itu dijual Rp 450 ribu hingga Rp 500.000," ungkapnya.
Sedangkan untuk bendera yang ukurannya kecil dan sering untuk hiasan mobil atau digantung di stang motor di jual kisaran Rp5.000. Dia mengaku, mulai berjualan bendera merah putih sejak empat hari kemaren di pertengahan bulan Juli ini.
"Biasanya berjualan hingga tanggal 16 Agustus dan kemungkinan pembelian bendera cukup banyak pada tanggal 1 sampai 16 Agustus mendatang," ungkapnya.
Lesunya penjualan bendera merah putih ini sejalan dengan kondisi masyarakat yang saat ini masih tampak santai menyambut hari kemerdekaan RI tersebut.
Jika ditahun 2018 lalu 2 pekan jelang HUT RI baru terlihat warga mulai bergotong royong membersihkan jalan dan mengecat botol plastik untuk digantungkan.