Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan mengatakan, ke depan, RS yang dipimpinnya akan diproyeksikan untuk menjadi rumah sakit yang memberikan penanganan terbaik untuk penyakit kanker di luar Pulau Jawa. Ia menyebutkan, proyeksi tersebut bakal dikejar, usai proyek kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang kini menjadi program pengembangan mereka, nantinya selesai dikerjakan
"Jadi ke depan, ini sebagai pusat pelayanan terpadu penanganan kanker terbaik di luar Pulau Jawa. Kita harapkan selesai projek KPBU ini berjalan, itu kita kejar," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (24/7/2019).
Sebab, jelas Suryadi, tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh rumah sakit milik Pemko Medan ini sudah mumpuni. Menurutnya, untuk mewujudkannya, hanya tinggal melakukan penambahan yang tidak terlalu banyak.
"Jadi tinggal, mampu nggak semua stakeholder bersinergi untuk mengembangkan Pirngadi ke depan," jelasnya.
Selain mengejar pelayanan terbaik untuk penyakit kanker, Suryadi juga mengaku, jika pihaknya berharap agar RS Pirngadi dapat naik kelas, dari rumah sakit type B menjadi type A. Ia mengaku, saat ini, pihaknya juga tengah melakukan langkah-langkah persiapan mendapatkannya.
"RS Sutomo di Surabaya yang bukan di bawah naungan Kemenkes saja bisa, kenapa kita tidak. Dokter ahli kita bergerak di mana-mana di Medan ini, dan konsultan yang kita miliki juga ada banyak," jelasnya.
Sedangkan untuk sarana dan prasarana, lanjutnya, usai KPBU berjalan, maka kelengkapan juga sudah mumpuni. Sehingga untuk menjadi rumah sakit ber type A menurut dia, hal itu bisa saja dapat diwujudkan.
"Dari segi SDM kita kan sudah oke, begitu juga sarana dan prasarana juga sudah oke kalau kita sudah KPBU," imbuhnya.
Suryadi menyebutkan, Kementerian Kesehatan juga telah sangat memberikan perhatian kepada RS dr Pirngadi Medan. Terbukti, beber dia, untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk peningkatan alat-alat kesehatan, tahun 2018 sampai 2019 telah meningkat hingga 200%.
"Malah untuk tahun 2020 bisa jadi akan lebih dari situ," pungkasnya.