Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Penyerahan aset terminal Pinang Baris dan Amplas dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub) dalam tahap proses. Penyerahan ini merupakan amanat UU No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah. Di mana, setiap terminal tipe A yang selama ini dikelola kabupaten/kota diserahkan ke Kemenhub.
Sempat terjadi tarik ulur dalam proses penyerahan aset kedua terminal tersebut. Sebab, Pemko Medan berencana untuk menjadikan dua terminal tersebut menjadi depo atau pusat pelayanan dari Bus Rapit Trans (BRT).
Direktur Prasarana Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, M. Risal Wasal mempersilahlan apabila Pemko Medan mau menjadikan terminal Amplas dan Pinang Baris sebagai depo BRT.
"Silahkan tidak masalah, karena tidak semuanya juga lahan yang dipakai. Sisanya bisa dipergunakan untuk BRT kalau Pemko Medan mau," katanya, di Medan, Jumat (26/7/2019) kemarin.
Risal mengaku alokasi anggaran untuk revitalisasi masing-masing terminal yakni berkisaran Rp40-50 miliar. Maka dari itu, ia berharap agar proses serah terima bisa dilakukan dalam waktu dekat, sehingga proses pembangunan dilakukan tahun depan.
Kata dia, kedua terminal itu akan dilengkapi beberapa fasilitas pendukung. Namun, untuk fasilitas tersebut, pemerintah daerah bisa menyampaikan atau mengusulkan kepada pusat.
"Misalnya daerah butuh hotel, gedung pertemuan yang representatif, gedung life style dan sebagainya. Fasilitas itu juga menjadi pertimbangan kami untuk dibangun di kedua terminal tersebut. Yang pasti, kami akan mengubahnya menjadi terminal smart dengan didukung sistem digitalisasi, sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan faktor pendukung lain," paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan Medan, Iswar yang sebelumnya mengungkapkan bahwa terminal Amplas dan Pinang Baris bakal dijadikan pusat pelayanan BRT.
Maka dari itu, Iswar mengaku ada permohonan agar Kemenhub tidak mengambil alih kedua terminal itu.
"Yang lalu biarlah, kita tidak usah lagi bicara kenapa lama (penyerahan). Ke depan kita ingin perbaikan," cetus Iswar.