Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Keikutsertaan Musa Rajekshah atau Ijeck dalam kejuaraan balap mobil bertajuk Asia Pasific Rally Championship 2019 dikecam. Dinilai partisipasinya dalam hajatan yang dikabarkan diikuti 62 peserta itu tak lebih hanya sekadar pemuasan hobbynya memacu kecepatan mobil di arena balap. Secara substansi tidak memperlihatkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik, yakni Wakil Gubernur Sumatra Utara.
"Memang secara aturan tidak ada yang menyalahi apa yang dia lakukan itu, menjadi peserta balapan Asia Pasific Rally Championship. Karena dilakukan bukan pada kerja, Ijeck bisa menyalurkan hobbynya, tapi ada yang lebih urgent yang harus dia lakukan sebagai Wakil Gubernur demi memenuhi ekspektasi publik," ujar pengamat politik dari Lembaga Suluh Muda Indonesia, Kristian Redison Simarmata, menjawab medanbisnisdaily.com, Minggu (28/7/2019).
Kristian menilai selain hanya bisa membawa even tingkat Asia Pasific itu kembali digelar di Sumut, tidak ada manfaat apapun yang bisa didapatkan masyarakat. Ajang rally tersebut tidak bisa diakses warga dalam jumlah besar, peserta yang ikut juga tidak banyak. Promosi pariwisata yang dilakukan tidak jelas. Tidak bisa dikatakan bahwa rally tersebut merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sumut.
Menurutnya, daripada Ijeck menghabiskan waktu mengikuti rally, lebih baik dia bersama Gubernur Edy Rahmayadi mengevaluasi apa saja program kerja yang sudah dilakukan selama hampir satu tahun menjabat. Apa saja target dan capaian yang sudah berhasil diraih. Sesuai dengan ekspektasi publik terhadap mereka.
Selama kurang lebih sepuluh bulan memimpin Sumut, ungkap Kristian, Edy dan Ijeck kebanyakan disibukkan mengisi atau menghadiri kegiatan-kegiatan bersifat seremonial. Meresmikan satu acara, mengikuti rapat-rapat, melantik pejabat, melakukan kunjungan kerja ke berbagai tempat dan sebagainya. Belum terlihat mereka melakukan gebrakan atau terobosan sehingga Sumut menjadi bermartabat seperti dijanjikan saat kampanye.
"Soal ketimpangan kemajuan wilayah antara pantai barat dengan pantai timur, apa yang sudah mereka lakukan? Tentang pola koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota belum ada perbaikan," terangnya.
Dijelaskannya, saat kampanye Edy dan Ijeck menyampaikan visi misinya, program kerja dan berbagai rencana lainnya. Jelang satu tahun kepemimpinannya, seharusnya itu semua dievaluasi. Sudah berapa persen target yang berhasil dicapai, dirumuskan kelemahan-kelemahan yang belum terselesaikan dan dicari jalan keluarnya. Bukan melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan kewajiban memenuhi rasa puas warga.
Kristian juga mempertanyakan kok bisa-bisanya Gubernur Edy membuka secara resmi acara rally tersebut.
Dia meminta agar seluruh masyarakat Sumut mengingatkan Edy dan Ijeck yang belum berhasil merealisasikan janji-janji kampanyenya. Meminta keduanya bekerja secara sungguh-sungguh dan serius; mewujudkan Sumut bermartabat, meningkatkan kesejahteraan rakyat, memberantas kemiskinan, menciptakan rasa aman dan sebagainya.
"Saya heran tidak ada masyarakat yang mengingatkan gubernur dan wakilnya, seakan-akan tidak ada hubungan. Edy dan Ijeck melakukan kegiatannya, sedangkan masyarakat sibuk dengan kesibukannya mencari penghidupan. Seharusnya mereka diingatkan, tugas masyarakat tidak cukup hanya memilih saat pemilu, sesudah calonnya menang tidak berbuat apapun lagi," terang Kristian.