Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Partai Golkar mengusulkan adanya perubahan pada sistem Pemilu yang akan datang. Sebab, Pemilu serentak dianggap Partai Golkar sebagai sumber masalah.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono menyarankan agar Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) kembali dipisah. Selain itu, pemilihan calon anggota legislatif juga dikembalikan berdasarkan nomor urut, tidak lagi berdasarkan suara terbanyak.
"Penggabungan Pileg dan Pilpres adalah sumber masalah. Makanya ke depan perlu ada perbaikan, tidak sepenuhnya kembali ke sistem yang lama, tapi ada perbaikan dari sistem saat ini," jelas Agung Laksono saat hadir di acara deklarasi dukungan ke Airlangga Hartarto sebagai ketua umum pada Munas Golkar Desember 2019, di Hotel Polonia, Medan, Senin (29/7/2019).
Agung juga meminta pendanaan partai politik perlu ada perbaikan dari negara. Pendanaan partai tidak bisa hanya dibebankan kepada orang perorang.
"Dulu sewaktu pak Akbar Tanjung ketua umum, dan saya Ketua OKK, bantuan negara hanya seribu rupiah per suara, belakangan makin turun. Negara perlu mengalokasikan anggaran yang proporsional untuk partai, karena partai adalah penyangga tiang demokrasi," tuturnya.