Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan, Bobby O Zulkarnain angkat bicara mengenai penertiban pedagang kaki lima (PKL) di depan Rumah Sakit Elisabeth, Medan, Kamis, 1 Agustus 2019. Menurutnya, apa dilakukan Pemko Medan atau Satpol PP telah melukai hati masyarakat, karena banyak masyarakat yang kehilangan mata pencarianya karena penertiban tersebut.
"Pemko Medan hanya bisa melukai hati masyarakat. Apalagi penertiban itu tidak dibarengi dengan solusi seperti relokasi atau sebagainya," ujarnya, di Medan, Jumat (2/8/2019).
Kata dia, keberadaan PKL atau yang lebih dikenal dengan sebutan warkop elisabeth itu sudah puluhan tahun. Namun, mengapa baru saat ini ditertibkan.
Ia menduga penolakan dari para pedagang terjadi karena selama ini mereka membayar uang retribusi atau apapun sebutannya kepada perangkat pemerintahan setempat.
"Diduga pedagang menyetor uang, karena membayar mereka menganggap tempat berjualannya legal. Walaupun itu sebenarnya tidak, karena berdiri diatas badan jalan dan drainase," paparnya.
Yang menjadi catatan Bobby yakni, mengapa selama ini terkesan ada upaya pembiaran keberadaan PKL. Seharusnya, Satpol PP, perangkat kelurahan dan kecamatan bisa mendeteksi sedari awal.
"Jadi sebelum ramai langsung ditertibkan. Jangan dibiarkan sudah ramai, baru ditertibkan. Di Jalan Halat dekat kuburan banyak PKL, di Jalan Ar Hakim dekat pasar sukaramai kalau malam berubah jadi lapak PKL. Itu juga terkesan dibiarkan," tegasnya.
Kata dia, Kota Medan bersih dari PKL apabila ada even nasional dan petinggi di negeri ini datang. Contohnya saat pembukaan MTQ Nasional lalu. Di mana, Presiden Jokowi hadir langsung.
"Waktu itu kenapa bisa bersih PKL, sekarang tidak," sindirnya.