Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Sri Mulyani Indrawati mengenang kembali kisah saat kembali ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan (Menkeu). Cerita ini disampaikan Sri Mulyani saat menjadi narasumber dalam acara Kadin Talks, di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (2/12/2019).
Sri Mulyani bercerita, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dirinya menjadi Menteri Keuangan (Menkeu), dan bertepatan mau ada reshuffle alias perombakan kabinet. Kebetulan, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu sedang bertugas di Jakarta 3 hari 2 malam.
Bahkan, Jokowi sempat meminta Sri Mulyani tak kembali dulu ke Washington DC, namun, dia bersikeras kembali dulu ibu kota Amerika Serikat itu untuk menyampaikan pengunduran diri ke Presiden Bank Dunia saat itu, Jim Yong Kim.
"Pak Jokowi memang meminta saya untuk bergabung, beliau dengan kepemimpinannya ingin bangun Indonesia. Waktu itu dalam rangka kunjungan dunia ke sini (Indonesia), kunjungan singkat hanya 2 malam 3 hari kemudian harus balik lagi ke Washington. Tapi sampai Jakarta nggak boleh pergi lagi. Pak Jokowi umumkan reshuffle waktu di Jakarta minta ketemu terus nggak boleh pulang lagi. Saya bilang nggak bisa saya dalam misi ini, karena posisi saya tinggi, saya harus izin ke banyak petinggi di sana," cerita Sri Mulyani.
Saat menyampaikan pengunduran diri, menurut Sri Mulyani, Presiden Bank Dunia terkejut. Dia juga bertanya kepada para petinggi Bank Dunia lainnya kenapa membiarkan Sri Mulyani pergi? Kenapa tak ada yang kuat menahannya untuk tidak pergi?
Terlepas dari semua itu, Sri Mulyani menegaskan sebagai warga negara Indonesia yang diajak pemimpinnya bergabung membangun negeri tentu akan menerima ajakan itu, meski di lain pihak terpaksa meninggalkan segala zona nyaman
"Kalau diminta presiden yang dipilih rakyat Indonesia dan beliau meminta kita bergabung saya rasa tidak ada orang yang akan menolaknya. Itu situasi negara memanggil, anda tahu bahwa anda harus datang," tutur Sri Mulyani.
dtc