Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Operasi Bandara Internasional Hong Kong sudah kembali dibuka. Konsul Jenderal RI di Hong Kong sedang mempersiapkan kepulangan 47 orang tim renang DKI Jakarta yang sempat terdampak aksi demo.
"Sedang kita persiapkan kepulangannya," kata Pelaksana Tugas Konsul Jenderal RI di Hong Kong Mandala S Purba saat dihubungi, Senin (12/8/2019).
Rencana keberangkatan 47 orang tim renang DKI Jakarta dari Bandara Internasional Hong Kong menuju Indonesia sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Saat ini pihaknya sedang memeriksa kesiapan kepulangan tim renang DKI.
"Masih dicek, karena jam 9 (pukul 09.00 waktu setempat) baru buka," ujar dia.
Sejumlah 47 orang tim renang DKI Jakarta 'terjebak' di Bandara Internasional Hong Kong karena diduduki demonstran antiekstradisi. Atlet termasuk tim official itu kemudian dibawa ke kantor KJRI di Hong Kong dengan menggunakan bus.
Sementara itu, Plt juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan, Menlu Retno Marsudi menungaskan pihak Konjen RI untuk Hong Kong melakukan antisipasi di Bandara Internasional Hong Kong. Retno Marsudi pun langsung bicara dengan tim renang DKI.
"Tekait tim renang DKI, Ibu Menlu sudah berbicara langsung dengan acting Konjen saat penanganan mereka di bandara, termasuk memberikan bantuan teknis di tempat. Ibu Menlu juga berbicara langsung dengan Ketua rombongannya untuk menanyakan kondisi mereka," ucap Faizasyah.
Diberitakan sebelumnya aksi mogok massal yang dilakukan para demonstran antiekstradisi membuat Bandara Internasional Hong Kong lumpuh. Seluruh penerbangan dibatalkan karena ribuan pendemo menggelar aksinya di pintu keberangkatan bandara.
Demo dilakukan massa sejak Jumat (9/8), peserta demo mencapai lebih dari 5 ribu orang di pintu keberangkatan Bandara Internasional Hong Kong. Akibatnya, seluruh penerbangan pada hari ini dibatalkan.
Aksi antipemerintah digelar untuk memprotes menggalang dukungan internasional bagi gerakan pro-demokrasi yang digaungkan para demonstran dalam aksi-aksinya selama dua bulan terakhir. Massa menolak yang awalnya menggelar aksi untuk menolak rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang kontroversial karena mengatur ekstradisi tersangka kriminal ke Cina, meluas menjadi gerakan reformasi.(dtc)