Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri tetap ngotot menambah program jaminan perlindungan ketenagakerjaan. Padahal, hal tersebut juga ditolak langsung oleh pengusaha nasional yang tergabung dalam Apindo.
Hanif menyebut dua program jaminan ketenagakerjaan yang diwacanakan adalah jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dan jaminan pelatihan dan sertifikasi (JPS).
"Itu usulan, jadi saya usul mewacanakan agar ini dikaji oleh banyak pihak agar ke depan program JSN bisa ditambah dua," kata Hanif di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).
Saat ini, sudah ada lima program jaminan sosial yang terdiri dari jaminan kesehatan di bawahi oleh BPJS Kesehatan. Lalu BPJS Ketenagakerjaan membawahi jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminam hari tua (JKT), dan jaminan pensiun.
"Saya mengusulkan agar dikaji lagi oleh berbagai pihak dua program baru namanya JKP sama JPS," ujar dia.
Hanif menceritakan, pentingnya dua program jaminan sosial yang diusulkan ini karena memberikan perlindungan kepada para pekerja tanah air di tengah perkembangan pasar kerja yang semakin fleksibel.
Wacana penambahan dua program jaminan ini tidak diberi target secara spesifik. Hanya saja, Hanif menilai negara memiliki kepentingan untuk warganya mendapat jaminan hingga usia pensiunan.
Hanif mengatakan, pemerintah harus turun tangan terhadap tenaga kerja yang terputus kontraknya di tengah jalan melalui JKP. Misalnya, salah satu pekerja terkena putus kontrak atau kehilangan pekerjaan, maka selama kurun waktu beberapa bulan ke depan bisa memanfaatkan benefit dari JKP.
Lebih lanjuf Hanif menjelaskan, di masa pengangguran maka seorang pekerja bisa memanfaatkan JKS untuk meningkatkan keahliannya, sehingga selama masa itu ada jaminan yang bisa dimanfaatkan sampai mendapatkan pekerjaan kembali.
"Kalau pola begini kan dia akhirnya tidak terlalu takut kehilangan pekerjaan dan lebih cepat untuk mendapatkan pekerjaan yang baru," ungkapnya.(dtf)