Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Benih jagung BISI 18 bantuan kepada petani Kabupaten Karo, Sumatra Utara, bersumber dana APBN 2019 ditarik dari petani penerima untuk diganti. Subsidi dari pemerintah pusat yang telah tersalur sebanyak 109 ton itu ditarik secara bertahap karena dinilai tidak layak tanam sehubungan kondisi benih yang ditemukan banyak membusuk dan berkutu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo-Karo, kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (14/8/2019) di ruang kerjanya, didampingi Sekretaris, Munarta Ginting, dan Kabid Tanaman Pangan, Suriani, mengatakan, penarikan benih bantuan pemerintah pusat. Tahap pertama dilakukan di dua kecamatan, Lau Baleng dan Mardindiding.
“Kami minta seluruhnya ditarik dari petani penerima dan ditukar dengan benih yang layak tanam. Hari ini pihak pemenang tender atau produsen benih, mulai melakukan pengambilan benih pada ke dua kecamatan. Mungkin butuh beberapa hari karena jumlahnya cukup banyak. Mardinding sebanyak 45.675 kg dan Lau baling 49.635 kg (total 95.310 kg),” ujar Metehsa.
Menurut Metehsa, secara bertahap benih yang telah tersalur di empat kecamatan sentra penghasil jagung Kabupaten Karo lainnya, yakni Juhar (1.590 kg), Munte (3.675 kg), Barusjahe (6.525 kg), dan Kutabuluh (2.085). Juga akan ditarik dan selajutnya diganti, paling lama September. Dalam hal ini pihaknya tidak berkompeten untuk memvonis apakah masalah benih diakibatkan kelalaian PT Daya Merry Persada, selaku pemenang tender ataupun pabrikan BISI 18.
“Siapa yang salah, bukan gawe kami yang memvonis. Ada pihak berkompeten. Dinas Pertanian Karo hanya pendamping satuan kerja (Satker) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu. Kami penunjuk calon penerima calon lokasi (CPCL). Benih yang akan diganti nantinya akan tetap kami awasi. Jika masih bermasalah juga akan segera kami laporkan ke provinsi, untuk selanjutnya diteruskan ke Kementerian Pertanian c/q Dirjen Tanaman Pangan,” beber Metehsa.
Sekretaris Komunitas Petani Jagung Indonesia (KPJI), Sapta Sebayang berharap benih yang diganti sekiranya adalah benih layak tanam. Sehingga hasil panen petani musim tanam kali ini dapat memuaskan nantinya. Agar kejadian serupa tidak terulang. Produsen atau pemenang tender, diimbau lebih berhati-hati.