Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Konsumsi ikan tawar di dataran tinggi Karo cukup tinggi. Sampai saat ini hasil produksi di kolam budidaya, cekdam, dan lahan spesifik perikanan, belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karenannya, pengembangan bisnis perikanan darat memiliki prospek yang cukup tinggi.
Data yang diperoleh medanbisnisdaily.com dari Dinas Perikanan Kabupaten Karo, kebutuhan ikan nila lebih 2 ton, ikan mas 1 ton, dan ikan lele 1 ton perharinya (total 4 ton). Sementara produksi ketiga jenis ikan tawar yang banyak diminati konsumen itu, secara global pertahunnya selama 365 hari dalam kurun waktu empa lima tahun belakangan belum tercukupi (365 hari X 4 ton/hari =.1.460 ton).
Pada tahun 2014 produksi ikan tawar di dataran tinggi Karo sebanyak 730 ton (kekurangan 730 ton), tahun 2015 produksi hanya 296,20 ton (kekurangan 1.144 ton), tahun 2016 hanya 136,63 ton (kekurangan 1.261 ton), tahun 2017 hanya 347,83 ton (kekeurangan1.030 ton), tahun 2018 hanya 118,56 ton (kekuarangan 1.286 ton).
“Kebutuhan 4 ton perhari itu masih dari pendataan di dua pasar kecamatan terbesar di Kabupaten Karo. Yakni pasar tradisional Kota Berastagi dan Kabanjahe. Dari data survey itu saja kita masih kekurangan banyak produksi untuk kebutuhan sendiri. Jauh dari swasembada,” ungkap Kadis Perikanan Kabupaten Karo, Sarjana Purba kepada medanbisnisdaily.com, Senin (19/8/2019).
Menurut Sarjana Purba, melihat tingginya kekurangan pasokan ikan lokal terhadap kebutuhan konsumen di pasar, merupakan peluang besar bagi warga Tanah Karo untuk melakoni bisnis bertani berternak.
Mengingat saat ini usaha pertanian sering mengalami ketidaksetabilan harga jual produk, ada baiknya menekuni usaha sampingan yang kedepannya tidak menutup kemungkinan menjadi penghasilan utama keluarga.
“ Kami akan berupaya mendongkrak sektor perikanan darat. Memang melihat kondisi sekarang ini, harus diakui butuh upaya untuk meyakinkan masyarakat. Banyak sawah yang terbengkalai dapat dijadikan tempat budidaya ikan. Perihal teknis budidaya dan rintangannya akan kami sosialisasikan lebih lanjut,” ujar Sarjana.