Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Sepekan terakhir harga cabai merah dan daging ayam potong di pasar tradisional Kota Gunungsitoli melonjak naik. Cabai merah di Pasar Beringin Kota Gunungsitoli dijual di kisaran Rp 77.000 - Rp 80.000/kg. Sedangkan ayam potong Rp 30.000-Rp 34.000/kg.
"Cabai mahal bang karena langka. Orang Pekan Baru belanja cabai di Toba Samosir. Toba Samosir penyuplai cabai di sini ( Gunungsitoli) melalui Sibolga," kata pedagang, Edi yang ditemui di Pasar Beringin hari ini, Selasa (20/8/2019).
Edi mengatakan, sekarang ini daerah Pekan Baru sedang mahal cabai. Mereka belanja di Toba Samosir. Akibatnya pasokan cabai di Gunungsitoli kurang.
"Beruntung saja di sini (Nias) cabai lagi panen. Kalau tidak, harga bisa tembus Rp 85.000/kg," tutur Edi. Ia pun tak bisa memprediksi kapan harga bisa turun.
Kenaikan harga cabai, menurut dia, terjadi sepekan terakhir. "Harga sebelum naik paling Rp. 35.000/kg," imbuhnya.
Pedagang lainnya, Ina Rafael, menjual cabai merah seharga Rp 80.000/kg. "Ya, kita tidak tau kenapa bisa mahal," katanya.
Menurut Ina Rafael, meskipun cabai terbilang mahal, namun pembeli selalu ada, cuman membeli dalam takaran sedikit. "Untuk penjualan sedikit berkurang omset karena pembeli cabai dalam ukuran sedikit.
Tidak hanya cabai yang mahal, ayam potong juga dalam sepekan terakhir terus bergerak naik. Seperti hari ini, daging ayam dijual antara Rp 30.000- Rp 34.000/kg.
"Ayam potong hari ini kita jual Rp 30..000 Kg. Tetapi hari Sabtu (17/8/2019) harga melonjak Rp 34.000/kg dan turun kemarin Rp 32.000/kg ," ujar Ina Idam, pedagang ayam potong di Pasar Nou, Gunungsitoli.
Dikatakannya, mahalnya harga ayam potong karena kurang pasokan dari peternak.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Gunungsitoli, Ilham Zebua mengakui adanya kenaikan harga cabai dan daging ayang potong.
"Ini dipengaruhi karena pasokan ber kurang. Pemasok mengalihkan penjualan cabai ke daerah lain yang harga melambung tinggi, seperti di Pekan Baru. Saya dengar harga caba di sana sudah Rp 110.000/kg," katanya.
Selain itu, akibat dari ketentuan muatan kebutuhan cabai ini harus tersendiri kendaraannya, tidak boleh berserakan. "Nah paling operasi pasar yang akan dilakukan. Tapi persoalannya kan karena persediaan kurang sementara permintan banyak tidak bisa kita batasi perdagangan itu," ujarnya.
Terkait kurangnya pasokan daging ayam, Ilham mengimbau peternak lebih banyak mengembangkan usahanya lagi, agar persediaan dagimng tercukupi dna harga menjadi normal.