Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Nama Sakhyan Asmara memang belum begitu familiar di Kota Medan. Mantan Deputi di Kementrian Pemuda dan Olahraga itu masih kalah dibandingkan nama-nama lain seperti Akhyar Nasution, Ihwan Ritonga, Bobby Nasution, Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga digadang-gadang akan maju di Pilkada Medan 2020 mendatang. Namun, mantan Kabiro Humas Pemprov Sumut ini punya program unggulan untuk para generasi milenial di Kota Medan. Apa itu?
Menurut Sakhyan, saat ini para orang tua khawatir dengan anak-anaknya yang mulai tumbuh dewasa. Sebab, peredaran narkoba belakangan semakin marak, selain itu ada juga pergaulan bebas. Sebagai orang tua, ia tentu tidak ingin para generasi muda terlibat ke dalam dua hal tersebut.
"Orang tua sekarang susah, kalau punya anak usia remaja khawatir soal narkoba, pergaulan bebas. Antisipasi bagaimana? Kalau saya punya kartu trup, begitu jadi kepala daerah ini rumusnya. Udah dipikirkan semua," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Disebutkannya, Kota Medan memiliki 2001 lingkungan. Mimpinya ke depan akan membuat kegiatan pemberdayaan di masing-masng lingkungan dengan modal dasar dari APBD.
"Rp100 juta disiapkan untuk masing-masing lingkungan. Itu dalam rangka menjaga moral dan nilai sprititual anak remaja, nanti ada rumah pembinaan mental, kalau ditotalkan nilainya setahun sekitar Rp 200 miliar," jelasnya.
"Memang uang itu besar tapi uang itu membuat orang tua tenang se-Kota Medan. Ada konsep yang sudah dibuat untuk itu. Itu pembinaan mental di luar sekolah dan rumah," jelasnya.
Sebagai penanggung jawab kegiatan itu, kata dia, yakni masing-masing kepala lingkungan. Sakhyan menyebut berhasil tidaknya program itu menjadi salah satu tolak ukur kinerja kepala lingkungan.
"Menjadi kepala lingkungan bukan karena dititip-titip, ada gaji Rp 2,3 juta per bulan. Kepala lingkungan harus cerdas, karena dia ujung tombak. Dana pengembangan lingkungan, tapi bukan untuk lingkungannnya, untuk masyarakat khusus anak dan remaja. Jadi dibuat program, bukan dibagi uang. Ada mekanisme dan manajemen. Itu salah satu program dalam rangka menjaga nilai spiritual anak dan remaja," ungkapnya.
Mantan Kadis Pendidikan Sumut ini yakin program tersebut akan bisa terlaksana selama 5 tahun apabila diberikan kepercayaan memimpin Kota Medan.
"Kalau ada yang tanya uangnya dari mana. Sebenarnya banyak potensi pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Medan yang belum tergali. Saat ini berapa PAD Medan sekitar Rp1,3 triliun. Saya bersama tim pakar sudah hitung, jumlah itu masih bisa dinaikkan lagi, tahap awal bisa 30 %. Dan dalam 5 tahun bisa naik 100 %, " pungkasnya.
Kandidat Balon Wali Kota Medan, Sakhyan Asmara