Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Chairman ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) Heru Dewanto menyebut banyak lompatan besar yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam rentang waktu 2014-2019. Heru menyebut, para insinyur se-Indonesia siap menjadi patriot mewujudkan gagasan pembangunan Jokowi.
"Mengutip film Gundala--yang ini saya ikut-ikutan pak presiden--'negeri ini butuh patriot'. Itu benar. Negeri ini butuh patriot yang siap mewujudkan gagasan-gagasan besar bapak presiden. Itulah para insinyur Indonesia, patriot-patriot sesungguhnya di dunia nyata," kata Heru dalam acara The 37th Conference ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO37) di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Heru yang juga menjabat sebagai Ketum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ini turut menyinggung pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur. Para insinyur disebutnya siap memastikan pusat pemerintahan yang baru menjadi kawasan modern, cerdas, efisien, dan nyaman.
"Para insinyur akan memastikan pusat pemerintahan baru akan menjadi kawasan modern yang cerdas, efisien dan nyaman, senafas dengan cita-cita Indonesia sejahtera dan merata. Karena engineering adalah medium, dari masalah menjadi solusi, dari tidak ada menjadi ada, dari tidak mungkin menjadi mungkin," paparnya.
Dalam acara ini, AFEO memberikan penghargaan kepada Jokowi.
"Untuk itu AFEO mempersembahkan penghargaan tertinggi The AFEO Distinguished Honorary Patron Award kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo. Penghargaan ini membuat kita semua bangga sebagai bangsa," kata Heru.
Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan. Jokowi turut memuji kinerja para insinyur.
"Terima kasih atas penghargaan yang diberikan pada saya. Tapi sebenarnya penghargaan ini milik insinyur Indonesia yang sudah tanpa lelah bekerja di lapangan, di daerah terpencil, perbatasan, dan pedalaman untuk membangun negara kita Indonesia. Sebetulnya yang sepatutnya dapat penghargaan ini bukan saya," ujar Jokowi.(dtc)