Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan metodologi pemantauan kualitas udara yang dilakukan Singapura dan Indonesia berbeda. Perbedaan itu terjadi berdasarkan durasi pemantauan dan perbedaan ketinggian.
"Jadi gini memang cara memonitor asap itu ada perbedaan kita dengan Singapura. Kalau kita di BMKG memonitornya tiap jam, kalau di sana tiap 24 jam. Jadi Tentu ini ada perbedaan penilaian lebih, silakan Ibu BMKG menjelaskan ini," ujar Wiranto usai memimpin rapat koordinasi pengendalian karhutla di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).
Sementara itu, Kepala BMKG membenarkan update data yang dilakukan oleh Singapura satu kali 24 jam, sehingga akan memunculkan salah pemahaman dengan hasil data yang dirilis Singapura. Dwi juga mencontohkan data Singapura yang mengatakan asap karhutla Indonesia masuk ke Malaysia pada tanggal 5 September.
"Nah dari pengamatan BMKG pada tanggal-tanggal itu terjadi tanggal 5 (September) jam 3 sore dan 4 sore ada asap dari asap Kalbar ke Serawak hanya di jam itu. Sebelum dan sesudahnya tidak ada," kata Dwikorita.
"Dari hasil Singapura karena metodenya satu kali updatenya satu kali update dalam 24 jam. Mereka mengatakan terjadi sehingga interpretasinya terjadi 24 jam. Padahal lebih detail kurang lebih selama 1, 2 jam," lanjutnya.
Sementara itu, perbedaan lainnya adalah pemantauan yang dilakukan Indonesia dan Singapura juga berbeda pada dari sisi ketinggian. Di Singapura, ketinggian yang digunakan adalah 3500 kaki dari permukaan sedangkan di Indonesia ada pada 350 kaki. Namun apabila disandingkan hasil pemantauan tidak jauh berbeda.
"Meskipun metode pemantauannya dari segi ketinggian tidak sama tetapi hasilnya kalau kita sandingkan hasilnya itu sama, baik hasil analisis BMKG dan hasil analisis Singapura," ujar Dwikorita.
Sementara itu, Dwi mengatakan berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BMKG asap mulai masuk ke wilayah Malaysia pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Sementara pemantauan akan terus dilakukan.
"Dan kami pantau setiap jam terakhir pagi hari ini jam 8 pagi, mulai masuk ke Semenanjung Malaysia. Tetap Ini masih kita pantau setiap jam karena perubahan setiap jam kalau memang masuk kami sampaikan itu mulai masuk," kata dia. dtc