Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Belawan. Sebanyak 27 ton pinang bulat asal Sumateta Utara dengan nilai Rp 297 juta, diekspor lewat Pelabuhan Belawan. Pinang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama betel palm atau betel nut tree, dan nama ilmiahnya areca catechu, saat ini menjadi komoditas perdagangan ekspor dari Indonesia ke negara-negara Asia. Biji pinang yang diperdagangkan terutama yang telah dikeringkan, dalam keadaan bulat atau dibelah.
Kepala Kantor Besar Karantina Belawan, Hasrul kepada medanbisnisdaily.com, Senin (16/9/2019) mengatakan, akhir pekan lalu sekitar 27 ton pinang bulat dengan nilai Rp 297 juta dikirim ke Myanmar.
Berdasarkan data IQFAST ekspor pinang bulat melalui Karantina Pertanian Belawan pada tahun 2019, jumlahnya mencapai 74.389 ton dengan nilai Rp 818 miliar dan sudah diekspor ke berbagai negara Asia seperti Thailand, India, Iran, Bangladesh, Afghanistan, Nepal, Vietnam, Hongkong, United Arab Emirates, Malaysia, Saudi Arabia, Cina dan Sri Lanka, dengan kegiatan erkspor sebanyak 942 kali.
“Kita harus terus mendukung ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Sumatera Utara agar semakin beragam serta meningkat kuantitas dan kualitasnya, kalau perlu sebisa mungkin kita minimalkan semua hambatan yang ada, " kata Hasrul.
Biji pinang memiliki banyak manfaat, salah satunya campuran orang makan sirih, selain gambir dan kapur. Biji pinang juga digunakan dalam ramuan tradisional untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan.
Pinang merupakan sejenis tanaman palma yang dapat tumbuh subur di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Sudah sejak lama pinang menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia.