Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatra Utara (Sumut) sepakat merancang formula khusus yang mengatur perdagangan lintas provinsi. Rancangan yang nantinya berbentuk regulasi ini dilakukan sebagai upaya dalam mengendalikan inflasi di provinsi yang ada di Pulau Sumatra.
Ketua TPID Sumut Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi yang diwakili Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah, mengatakan, formula khusus ini diperlukan mengingat sejauh ini tidak ada peraturan yang membatasi perdagangan antar daerah.
"Karena selama ini banyak komoditas asal Sumut yang dijual ke provinsi lain, misalnya Pekanbaru dan Padang. Padahal itu merupakan komoditas pangan yang sangat dibutuhkan di Sumut dan juga penyumbang inflasi. Nah, dengan adanya regulasi ini, nantinya akan diutamakan kebutuhan Sumut dan apa saja komoditas yang bisa dijual ke provinsi lain," katanya, usai Rapat Koordinasi TPID Sumatra Tahun 2019, di Gedung Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Rabu (18/9/2019).
Ijeck, sapaan Wakil Gubernur Sumatra Utara, mengatakan, inflasi Sumut yang hingga Agustus sudah melampaui target nasional yang dipatok 3,5±1%, diharapkan bisa terkendali dengan aturan ini. Meski diakuinya regulasi ini tak bisa terealisasi dalam waktu singkat, tapi aturan perdagangan antar provinsi ini diharapkan bisa diterima pedagang.
Apalagi, katanya, ini juga menjaga harga di tingkat petani. Jadi selain bisa mengendalikan inflasi karena pasokan memadai, petani juga bisa mendapatkan harga yang sesuai pasar.
Selain itu, pembentukan BUMD Pangan yang ditargetkan bisa terealisasi tahun 2020 juga menjadi prioritas Pemprovsu dalam menjaga inflasi. Karena nantinya, BUMD Pangan bukan hanya membeli dan menyimpan hasil pertanian dari petani, tapi juga bisa menjual ke masyarakat (komsumen) dengan harga yang stabil.
Wakil Ketua TPID Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, ada beberapa langkah yang disepakati dalam Rapat Koordinasi TPID Sumatra, diantaranya melakukan identifikasi komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga di tiga bulan terakhir sehingga bisa diantisipasi pengendalian inflasi secara baik. "Tentu diharapkan inflasi bisa terjaga hingga akhir tahun," katanya.