Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sibolga, Ivan Arvandi Harahap, meminta Pemkot Sibolga mengkaji ulang izin operasi permainan ketangkasan anak-anak Nauli Game, karena ada indikasi perjudian di dalamnya.
Ivan Arvandi Harahap menyarankan kepada Pemkot Sibolga untuk menggunakan tanggapan masyarakat sebagai tolok ukur dalam pemberian izin game tersebut.
Menurut Ivan, praktik perjudian dapat merusak sendi-sendi kehidupan dan perekonomian masyarakat. Bahkan, dampak yang paling buruk, dapat merusak mental (pemain), akibat kecanduan berjudi.
“KNPI Sibolga sangat tidak toleran dengan praktik perjudian, termasuk dugaan praktik judi yang berkedok permainan ketangkasan untuk anak-anak seperti Nauli Game,” tegas Ivan Arvandi Harahap, Minggu (22/9/2019).
Ivan mengungkapkan, sebagaimana surat pernyataan pemilik usaha Nauli Game, Hotman Bastian Siregar, yang diteken, 12 Juni 2019. Ada beberapa poin yang menurut dia sangat aneh.
Pernyataan tersebut di antaranya: Nauli Game adalah kegiatan usaha hiburan permainan anak-anak; di lokasi itu dilarang melakukan perjudian atau taruhan bersifat uang; voucher hanya boleh ditukarkan dengan hadiah (berupa rokok atau jenis barang lainnya).
Faktanya, lanjut Ivan, para pemain di sana (Nauli Game), kebanyakan orang dewasa, bukan anak-anak seperti yang disebutkan oknum pemilik usaha dalam pernyataannya.
Niscaya, anak-anak tak bisa bermain di tempat itu, karena tak akan sanggup membeli koin yang harganya terbilang sangat mahal Rp100.000 untuk satu takaran gelas plastik yang berisi beberapa lempeng koin.
“Kemudian, pada poin penukaran hadiah voucher juga sangat aneh. Masa iya, anak-anak diberi hadiah rokok? Faktanya, voucher tersebut ditukar dengan uang. Saya mensinyalir, ini adalah modus dugaan praktik perjudian. Tidak boleh dibiarkan, dan harus ditutup,” tegas Ivan.
Sebelumnya, Camat Sibolga Kota, Mardi Tanjung, menjelaskan Nauli Game yang sempat ditutup wali kota dapat beroperasi lagi setelah mengantongi izin permainan ketangkasan untuk anak-anak.
“Jadi, lokasi itu hanya untuk permainan ketangkasan anak-anak, bukan perjudian. Pemiliknya, Hotman Bastian Siregar, sudah membuat surat pernyataan. Bahwa, di lokasi itu dilarang melakukan perjudian atau taruhan bersifat uang,” ujar Mardi, Jumat malam kemarin.
Mardi menegaskan, pihaknya tidak mentolerir segala bentuk perjudian yang terjadi di wilayah kerjanya. Termasuk Nauli Game, bila terbukti ada kasus perjudian di tempat itu, akan ditutup.
“Segera kita turunkan tim ke lapangan untuk mengecek langsung. Bila terbukti ada kasus perjudian di tempat itu (Nauli Game), kita akan tutup,” ujar Mardi.
Terpisah, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Sibolga, Dorlince Sianturi, menyebut pihaknya tidak bisa langsung mencabut izin operasional Nauli Game. Harus ada rekomendasi dari tim teknis.
“Tugas kami kan pelayanan publik. Kami dapat mengeluarkan atau mencabut izin, bila sudah ada surat rekomendasi dari tim teknis yang disampaikan kepada kami,” sebut Dorlince, Sabtu (21/9/2019).
Sementara itu, pemilik usaha Nauli Game, Hotman Bastian Siregar, ketika dikonfirmasi lewat telepon selulernya, malah mempersilakan wartawan untuk membuat beritanya. Bahkan mempersilakan untuk melaporkan dirinya ke polisi.
“Masukkan saja beritanya kalau ada judi, ya. Laporkan saja aku biar ditangkap, ya,” tantang Hotman Bastian Siregar, Sabtu (21/9/2019).