Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bogor. Sekretaris Jenderal (Sekjend) Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI), Riden Hatam Azis, mengatakan, menyikapi kondisi terkini yang sedang dialami bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menyangkut keadaan dan situasi kedaulatan Bangsa Indonesia yang sedang tidak baik, ia mengajak semua pihak untuk menumbuhkan dan menguatkan kembali rasa cinta tanah air.
"Atas nama arus globalisasi dan kecanggihan alat teknologi yang jian modern, jangan semuanya kita anggap yang saat ini terjadi di Indonesia adalah hal yang biasa-biasa saja," kata Riden saat menyampaikan arahan pada sesi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Media Perjuangan FSPMI tahun 2019, di Training Center FSPMI, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu-Minggu (28-29/09/2019).
"Mari kita lihat dari sisi kondisi ekonomi negeri ini, yang kita sendiri selaku kaum buruh merupakan pelakunya di bidang ekonomi, dengan pendapatan ekonomi yang kita terima," lanjutnya.
Kemudian, lanjutnya, di sisi lain setelah dia memahami poin-poin regulasi perundang-undangan yang kini tengah digodok dalam bentuk RUU, saat ini citranya sudah jauh dari jati diri Bangsa Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai lubur adat ketimuran, tetapi sudah melenceng ke arah liberalisasi.
"Saya agak gelisah dengan kondisi kedaulatan bangsa saat ini. Untuk itu, saya mengajak kepada kita semua, saat ini kita harus jalankan ideologi FSPMI, yakni menerapkan nilai-nilai juang FSPMI ke dalam diri kita masing-masing. Nilai-nilai juang FSPMI itu adalah mengembalikan semua hal-hal yang kita kerjakan dan kita lakukan adalah bernilai ibadah," tandasnya.
"Dalam memperjuangkan tuntutan kaum buruh, marilah kita berjuang dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya, selebihnya mari kita serahkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Semoga semua tindakan perbuatan dan pekerjaan kita bernilai ibadah," pungkas Riden.