Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia masih belum seimbang. Di mana, saat ini lebih fokus kepada orang/penumpang daripada barang.
Hal itu, kata Darmin, menjadi salah satu penyebab yang membuat tarif logistik di tanah air masih mahal. Bahkan, dengan fokus terhadap infrastruktur penumpang juga yang membuat Indonesia tidak memiliki data logistik yang baik.
"Selama ini dalam persoalan logistik, selama ini kita lebih banyak fokus pada logistik manusia bukan barang," kata Darmin di Ayana Mid Plaza, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Darmin mengaku, percepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah selama beberapa tahun belakangan ini sudah memberikan dampak terhadap perekonomian namun masih minim.
"Tentu saja kita masih perlu membangun infrastruktur baru karena belum cukup apa yang kita bangun sekarang ini, walaupun hasilnya sudah relatif terlihat dan bermanfaat bagi ekonomi kita," jelasnya.
Menurut Darmin, pembangunan infrastruktur dasar mulai jalan, bandara, pelabuhan, dan yang berkaitan dengan logistik harus terus dibangun. Bahkan, diperlukan keterlibatan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempercepat pembangunannya.
"Kita nggak punya data yang lengkap soal arus barang. Dulu mungkin ada waktu jembatan timbang ada, tapi karena dianggap persoalan lagi jembatan timbang tidak diaktifkan dan kita kehilangan data arus barang, ujarnya.
Untuk membenahi itu semua, Mantan Dirjen Pajak ini mengungkapkan bahwa kuncinya adalah transformasi ekonomi dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah tersedia saat ini.
"Transformasi ekonomi merupakan modal wajib kita untuk lolos dari middle income trap," ungkap dia.(dtf)