Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih negatif. Bahkan IHSG diwanti-wanti menuju level di bawah 6.000. Pasalnya, panik jual yang terjadi di bursa saham membuat IHSG ditutup turun 82 poin atau melemah 1,349% di level 6.055.
"Aksi jual asing mewarnai pelemahan IHSG. Seluruh sektor saham mengalami pelemahan dimana saham pertambangan melemah 1,8%. Disusul sektor keuangan turun 1,55%, sektor manufaktur turun 1,2% dan sektor konsumer turun 1,15%," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (2/10/2019).
Pada perdagangan hari ini, seluruh indeks saham di bursa saham maupun bursa berjangka secara menyeluruh kompak mengalami pelemahan. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,27%. Kemudian Indeks Nasdaq turun 1,13%, Indeks S&P 500 turun 1,22%, Indeks Shanghai melemah 0,92%, Indeks Nikkei turun 0,48%, dan Hangseng melemah 0,19%.
Pelemahan indeks saham global hari ini disinyalir bersumber dari kekhawatiran adanya perlambatan ekonomi global. Laporan penurunan supply dari sektor manufakur menjadi faktor utama ditambah lagi dengan sentimen kekhawatiran perang dagang yang belum jelas, membuat sejumlah investor asing menarik dananya di bursa saham.
Gunawan mengatakan, adanya pelemahan sektor manufaktur di Amerika Serikat (AS) ke level terlemah dalam satu dekade bulan lalu membuat Donald Trump mengkritik The Fed yang tampaknya masih bertahan menahan suku bunga. Sementara itu, beberapa negara sudah melonggarkan suku bunga acuannya guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di negaranya.
"The Fed memang tampaknya terlihat lebih kaku dalam menurunkan suku bunganya," kata Gunawan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah berhasil mengungguli dolar AS pada perdagangan hari ini. Rupiah ditutup naik tipis 0,17% di kisaran 14.193/dolar AS. Padahal sebagian mata uang negara lainnya seperti Bath, Won, dan Peso masih melemah terhadap dolar AS.