Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sekitarnya disertai suara guruh dan petir, Selasa (8/10/2019) malam mengakibatkan pemukiman buruh Pelabuhan Belawan di Kompleks YUKA Martubung, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan Sumatra Utara dikepung banjir. Sejumlah warga terpaksa menyelamatkan barang-barangnya, terutama peralatan rumah tangga karena air setinggi 40 cm lebih menggenangi rumah warga.
Pantauan medanbisnisdaily.com, terjangan air mulai membanjiri Kompleks YUKA Martubung sekitar pukul 22.15 WIB. Air berwarna keruh yang meluap dari parit besar atau yang biasa disebut parit busuk di Jalan Rawe I Kelurahan Tangkahan menerjang pemukiman warga yang mayoritas buruh Pelabuhan Belawan itu.
Ratusan rumah yang posisinya agak rendah tak ayal menjadi sasaran banjir. Di tengah malam itu, warga pun sibuk menyelamatkan barang-barang terutama alat rumah tangga ke tempat yang aman.
Menjelang Rabu (9/10/2019) pagi terjangan air ke Kompleks YUKA Martubung semakin tinggi. Terjangan air dari parit busuk terus membanjiri pemukiman warga sehingga aktivitas warga pun terganggu.
Sejumlah warga yang memaksakan diri untuk berbelanja dengan mengendarai sepeda motor banyak yang mogok karena banjir menerjang sepeda motornya.
Sejumlah anak yang akan bersekolah terpaksa menenteng sepatunya dan berjalan ekstra hati-hati melintasi genangan air yang mengeluarkan aroma menyengat itu.
Opung Anggun Hutagalung, warga yang bermukim di kawasan Pasar Tradisional Kompleks YUKA Martubung, kepada medanbisnisdaily.com mengatakan, setiap hujan turun di Kota Medan sekitarnya, Kompleks YUKA Martuubung kerap menjadi langganan banjir. Sebab parit busuk yang mengalirkan air hujan dari Kota Medan plus dari KIM I-II tidak mampu menampung debit air. Akibatnya, air dari parit busuk meluap lalu menerjang pemukiman warga.
“Kejadian ini sudah berulangkali terjadi. Kali ini ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Kendati demikian, Pemko Medan tak pernah peduli dengan penderitaan warganya," kata Opung Anggun.
Sementara Opung Yosua Simanjuntak (58), warga Lorong Gereja Kompleks YUKA mengatakan, sejak Selasa malam mereka sekeluarga tidak bisa lagi tidur karena takut banjir semakin meninggi. “Semua peralatan rumah tangga kami tergenang banjir sehingga kami terus berjaga hingga pagi hari. Seluruh peralatan rumah tangga diperkirakan rusak akibat terendam air banjir," katanya.
Hingga berita ini dikirim ke redaksi, banjir yang menggenangi ratusan rumah warga secara berangsur suudah mulai surut. Namun, genangan air masih membanjiri akses jalan dari/ke Kompleks YUKA Martubung.
Selain Kompleks YUKA Martubung Medan Labuhan, banjir juga menggenangi sejumlah rumah warga di Pasar 6 Kelurahan Tangkahan Martubung. Rumah terparah yang diterjang banjir yakni Pasar 6 karena berdekatan dengan parit busuk yang mengalirkan air limbah dari sejumlah industri di KIM.